Banyak keluhan, Wali Kota Semarang sidak RSUD K.R.M.T Wongsonegoro
Banyak keluhan, Wali Kota Semarang sidak RSUD K.R.M.T Wongsonegoro. Sejauh ini masyarakat merasa puas namun tetap menuntut adanya peningkatan inovasi dalam hal pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kota Semarang, Jawa Tengah.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menggelar inspeksi mendadak ke RSUD Kota Semarang, Jawa Tengah kini bernama K.R.M.T Wongsonegoro, Selasa (11/4). Aksi itu dilakukan untuk menanggapi keluhan warga terkait pelayanan rumah sakit yang berlokasi di Jalan Fatmawati Kota Semarang, Kecamatan Tembalang tersebut.
Salah satu keluhan yang sampai ke telinga Wali Kota adalah kurang ramahnya pelayanan Satuan Tugas Pengamanan (Satpam) saat warga meminjam kursi roda. Saat sidak, Hendi sapaan akrabnya, meminta seluruh pegawai RSUD meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat.
-
Di mana rumah sakit yang diperintahkan untuk dikosongkan berada? Pasukan penjajah Israel mengeluarkan perintah evakuasi baru pada Senin di wilayah Khan Younis dan Rafah di Jalur Gaza selatan, Palestina, pada Senin.
-
Bagaimana cara rumah sakit memindahkan pasiennya? Pihak rumah sakit akhirnya terpaksa memindahkan pasiennya termasuk mereka yang sedang dirawat di ICU, bayi-bayi di inkubator ke fasilitas lain karena mereka takut terjadi pertumpahan darah di sekitar rumah sakit.
-
Apa yang menarik dari rumah terbengkalai di Semarang? Ruang tamu, pekarangan, hingga sejumlah ruangan di dalamnya nampak begitu luas. Sayangnya, bangunan tersebut kini mulai termakan usia dan tak terawat.
-
Dimana rumah terbengkalai di Semarang itu berada? Bangunan tersebut diketahui berlokasi di area Gajahmungkur, Semarang.
-
Apa yang menjadi ciri khas rumah Suzzanna di Semarang? Sesuatu yang mewah dan megah yang menjadi ciri khas rumah para kaum kaya pada masa lampau terlihat jelas melalui keberadaan banyak tiang raksasa di area luar.
-
Siapa yang sedang dirawat di rumah sakit? Ibunda Nia Ramadhani, Chanty Mercia kini tengah terbaring di rumah sakit.
"Selalu ingatkan apa saja tugas, pokok, dan fungsi mereka untuk memberi pelayanan yang baik kepada masyarakat," tegasnya.
Terkait keluhan sulitnya meminjam kursi roda, Hendi mendapat laporan dari Wakil Direktur Utama, Sutrisno yang mengatakan itu terjadi karena miss komunikasi. Pihak rumah sakit menyediakan 20 buah kursi roda di bagian depan rumah sakit.
Prosedurnya, pihak rumah sakit perlu meminjam KTP siapa saja yang akan menggunakan kursi roda. Bahkan jika pasien membutuhkan, Satpam akan mengantarkan ke ruangan yang dituju. "Tapi yang terjadi karena satpam baru, terlalu khawatir dan jadinya kaku," katanya.
Hendi juga mendengar keluhan terkait panjangnya antrean kamar. Dari penjelasan pihak rumah sakit, mereka memiliki solusi memasukkan pasien ke kamar kelas yang lebih tinggi terlebih dahulu. Jika kamar yang lain sudah kosong, pasien tersebut akan dimasukkan ke kelas yang dikehendaki.
Usai meninjau sejumlah tempat seperti poliklinik, ICU, dan pembangunan gedung Instalasi Bedah Sentral Terpadu, Hendi menyimpulkan sistem antrean sudah cukup baik namun tetap diperlukan perbaikan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi.
"RSUD menargetkan akan dipasang antrian digital untuk Paviliun Gatot Kaca dan UGD di tahun 2017. Sedangkan lainnya bertahap," ucap Hendi.
Hendi menjelaskan, sidak dilakukan karena Pemkot Semarang harus merespons keluhan masyarakat terkait pelayanan publik agar lebih cepat dan nyaman. Hendi juga menyempatkan diri berbincang dengan para dokter, perawat, dan pasien di ruang rawat jalan terkait pelayanan di RSUD K.R.M.T Wongsonegoro itu.
Sejauh ini masyarakat merasa puas namun tetap menuntut adanya peningkatan inovasi dalam hal pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kota Semarang, Jawa Tengah. "Agar masyarakat yakin bahwa Pemkot benar-benar berkomitmen dan tidak melakukan pungli," tegas Hendi.
(mdk/noe)