Banyak Perempuan di Semarang Bakal Menyandang Status Janda
Para istri di Semarang menjadi pihak yang mendominasi dalam pengajuan gugatan cerai ke Pengadilan Agama (PA) Semarang, Jawa Tengah. Belakangan kasus perceraian dipicu masalah ekonomi hingga kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Para istri di Semarang menjadi pihak yang mendominasi dalam pengajuan gugatan cerai ke Pengadilan Agama (PA) Semarang, Jawa Tengah. Belakangan kasus perceraian dipicu masalah ekonomi hingga kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
"Dari 3.403 gugatan cerai yang diajukan masuk, paling banyak istri yang mengajukan cerai gugat kepada suami ada 2.574. Sedangkan cerai talak, yang dilakukan suami terhadap istri ada 829 kasus," kata Panitera Muda Hukum Pengadilan Agama Kelas I A Kota Semarang Tazkiyatul Robihah, Jumat (27/12).
-
Kapan wabah kelaparan terjadi di Semarang? Pada tahun 1901, muncul wabah kelaparan di Semarang dan Demak.
-
Apa yang ditemukan di Kota Lama Semarang? Dari ekskavasi itu, tim peneliti tidak hanya menemukan struktur bata yang diduga merupakan bagian dari benteng Kota Lama. Namun juga ditemukan artefak berupa fragmen keramik, botol, kaca, tembikar, serta ekofak berupa gigi, tulang, tanduk hewan, dan fragmen Batubara yang jumlahnya mencapai 9.191 fragmen.
-
Kapan banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
-
Apa yang terjadi di perlintasan Madukoro, Semarang? Peristiwa itu mengakibatkan ledakan hebat disusul kobaran api.
-
Kenapa banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
Dia mengungkapkan alasan lain mengajukan perceraian karena masalah kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) ada 27 kasus, sisanya seperti murtad atau pindah agama, poligami liar, judi, madat dan perzinaan.
"Pertengkaran karena faktor ekonomi yang mendominasi hingga 40 persen, sejumlah 2.244 kasus," ungkapnya.
Sampai saat ini, pihaknya juga masih menyelesaikan kasus persidangan sampai putusan. Berbagai cara sudah dilakukan kepada pemohon agar tetap mempertahankan rumah tangganya, namun itu menjadi pihak penggugat.
"Jadi kita sudah berupaya mediasi terhadap pemohon yang mengajukan dan semua menjadi hak penggugat. Alasan mereka sudah tidak nyaman dengan pasangannya," jelasnya.
Dekan Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata, Margaretha Sih Setija Utami mengatakan, trend perceraian semakin tinggi karena keinginan hidup nyaman. Kebanyakan orang ingin keluar dari zona tak nyaman, bahkan dengan cara cerai sekalipun.
"Pemicu utama perceraian hidup sudah tidak nyaman sama pasangannya.Kalau ada hambatan atau ketidaknyamanan, ingin ditinggal diganti yang lain," kata Margaretha.
Baca juga:
Ridwan Kamil Wacanakan Pasangan Bercerai Diwajibkan Tanam 100 Pohon
Pernikahan Dini Rentan Bercerai
Derry Sulaiman Soal Kabar Ustaz Abdul Somad Cerai: Itu Bukanlah Sebuah Kemaksiatan
Ratusan Kasus Perceraian Terjadi Setiap Bulan di Kota Santri
Pembekalan Calon Pengantin Demi Atasi 365 Ribu Perceraian Setiap Tahun
Cegah Perceraian, Kemenko PMK Buka Layanan Konsultasi Pernikahan Online