Banyak rusa mati tertabrak, Taman Nasional Bali Barat pasang rambu peringatan
Jalan Nasional yang berada di sekitar kawasan Taman Nasional Bali Barat (TNBB), Cekik, Gilimanuk merupakan daerah rawan lintasan satwa liar. Jalan tersebut kerap menjadi lintasan satwa, sehingga pengguna jalan diharapkan kehati-hatiannya dan kewaspadaannya.
Jalan Nasional yang berada di sekitar kawasan Taman Nasional Bali Barat (TNBB), Cekik, Gilimanuk merupakan daerah rawan lintasan satwa liar. Jalan tersebut kerap menjadi lintasan satwa, sehingga pengguna jalan diharapkan kehati-hatiannya dan kewaspadaannya.
Selain kondisi fisik jalan yang rusak, jalan ini juga kerap dilintasi satwa-satwa liar di TNBB. Untuk mengingatkan bagi para pengguna jalan, pihak Balai TNBB memasang 10 plang imbauan kawasan rawan lintasan satwa guna mengantisipasi adanya kecelakaan antar pengguna jalan dengan satwa.
-
Kapan Dewi Sartika meninggal? Dewi Sartika meninggal pada 11 September 1947 di Cineam, Tasikmalaya, Jawa Barat.
-
Di mana Suci Winata lahir? Istri keempat Ari Sigit, Suci Winata, lahir di Bandung pada 21 Oktober 1991.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Mengapa patung Dewi Hekate penting? Penemuan ini menggambarkan peran penting Dewi Hekate dalam budaya kuno dan menunjukkan Kelenderis merupakan salah satu kota yang terlibat dalam kompetisi reguler untuk menghormati dewi tersebut.
-
Siapakah Letkol Atang Sendjaja? Nama Atang Sendjaja diketahui berasal dari seorang prajurit kebanggaan Jawa Barat, yakni Letnan Kolonel (Letkol) Atang Sendjaja.
-
Kapan Letkol Eka Wira dilantik menjadi Pabandya Tata Laksana Sapaban 2 Minop Sapsat? Letkol Inf Eka Wira Dharmawan saat ini tengah menjabat sebagai Pabandya Tata Laksana Sapaban 2 Minop Sapsat. Ia dilantik pada 16 Februari 2024.
"Tahun lalu ada Rusa (Menjangan) yang mati ketabrak mobil. Kecelakaan seperti ini memang menjadi salah satu faktor satwa-satwa liar di TNBB mati setiap tahunnya," ungkap Kasubbag TU Balai TNBB, Wiryawan ketika dikonfirmasi Jumat (23/2).
Berdasarkan data lanjut Wiryawan, Rusa (Cervus timorensis) yang mati pada tahun 2017 lalu mencapai 3 ekor. Satu diantaranya mati karena tertabrak mobil dan sempat dirawat namun akhirnya tak terselamatkan.
Satu Rusa lainnya yang masih anakan ditemukan dalam keadaan lemas diduga akibat dehidrasi atau pengaruh cuaca panas hingga akhirnya mati. Satu ekor sisanya lagi ditemukan dalam mengalami luka atau infeksi pada bagian kaki kemudian dirawat di kandang karantina hingga akhirnya tak bisa diselamatkan lagi.
Oleh sebab itu, pihaknya pada tahun 2017 lalu telah mengupayakan langkah antisipasi guna meminimalisir matinya satwa-satwa ini terutama yang mati tertabrak di jalan.
Setidaknya, 10 plang imbauan telah disebar di titik-titik potensial rawan lintasan satwa yang kebanyakan berada di jalur Sumberejo-Teluk Terima, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng dan di jalur Cekik-Klatakan di Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana
Selain plang imbauan rawan lintasan satwa liar, pihaknya juga menyebar plang imbauan atau larangan membuang sampah di kawasan TNBB.
Selain akibat tertabrak kendaraan di jalan, sakit hingga cuaca ekstrem, penyebab matinya satwa-satwa dilindungi di TNBB juga dikarenakan oleh predator atau rantai makanan, kalah persaingan dengan satwa lainnya (mekanisme alam) hingga perburuan.
Seperti pada Januari 2017 lalu, pihaknya sempat menghentikan aksi perburuan dengan barang bukti 4 ekor Kijang (Muntiacus Muntjak). Meskipun demikian, pihaknya menegaskan populasi satwa-satwa liar seperti Kijang, Menjangan maupun Curik Bali (Leucopsar rothschildi) di TNBB masih terjaga.
Berdasarkan inventarisir dan perjumpaan di lapangan, jumlah populasi Kijang di TNBB diperkirakan mencapai 672 ekor. Sementara untuk Mejangan diketahui populasinya di angka 1.200 ekor.
Sedangkan, untuk satwa yang menjadi maskot Kabupaten Jembrana yakni Curik Bali saat ini diketahui jumlahnya mencapai 109 ekor di habitat aslinya dan 313 ekor sisanya berada di Unit Pengelolaan Khusus Pembinaan Jalak Bali (UPKPJB) di Banjar Tegal Bunder, Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng.
"Walaupun kecelakaan akibat satwa melintas di TNBB jarang terjadi, tapi tetap kami antisipasi dengan plang himbauan. Jangan sampai Rusa tabrakan sama pemotor, Rusanya lari, pemotornya malah jatuh alias tabrak lari," tandas Wiryawan.
Baca juga:
Enam ekor macan tutul dan kumbang terdeteksi kamera trap TNBTS
Cerita kekejaman sekeluarga tembaki orangutan dengan 130 peluru
BKSDA Aceh amankan Macan Akar dan Alap-Alap yang dijualbelikan di pinggir jalan
Kronologi saat satu keluarga memburu & menembaki orangutan dengan 120 peluru
Orangutan mati ditembaki 130 peluru, pelakunya satu keluarga