Banyuwangi Tampilkan Inovasi Desa Lewat Festival Smart Kampung
Keenam belas stand smart kampung yang tampil dalam festival tersebut, merupakan desa terpilih. Mereka merupakan pemenang kompetisi smart kampung yang dihelat setiap tahun sejak 2017.
Semangat inovasi terus digenjot Pemkab Banyuwangi, bahkan hingga ke tingkat desa. Berbagai inovasi desa tersebut, ditampilkan dalam Smart Kampung Festival yang dihelat di Gesibu Banyuwangi, Sabtu - Minggu (27-28/7/2019).
"Festival ini menjadi etalase berbagai inovasi pada pelayanan publik dan UMKM kreatif yang ada di tingkat desa," jelas Anas saat membuka acara.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Apa penghargaan yang diraih Banyuwangi? Diserahkan Presiden RI Joko Widodo kepada Bupati Ipuk Fiestiandani di Istana Negara, Kamis (31/8/2023), Banyuwangi berhasil mempertahankan predikat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik 2022 se-Jawa dan Bali.
Melalui program smart kampung, Anas mendorong desa untuk mengadaptasi kemajuan teknologi informasi dalam memberikan pelayanan. Desa yang selama ini dianggap kampungan dan tertinggal, ingin diubah dengan sentuhan digital.
"Belanja desa tidak hanya membeli batu dan semen, melalui smart kampung ini harus pula belanja bandwidth untuk memberikan pelayanan berbasis online," papar Anas.
Banyuwangi Tampilkan Inovasi Desa Lewat Festival Smart Kampung ©2019 Merdeka.com
Program smart kampung, imbuh Anas, juga diharapkan untuk menuntut desa dalam memaksimalkan gelontoran Dana Desa. "Jangan sampai Dana Desa ini, tidak berbuah apa-apa bagi masyarakat," harapnya.
Ada 16 smart kampung yang ditampilkan selama dua hari tersebut. Mereka mengusung berbagai inovasi pelayanan publik berbasis digital. Baik untuk memberi layanan administrasi, pemberdayaan UMKM hingga kesehatan.
Salah satu inovasi yang cukup menarik adalah layanan "Siap Cantik" dari Desa Genteng Wetan. Siap Cantik yang merupakan akronim dari Sistem Aplikasi Posyandu dengan Pencatatan Elektronik itu, merupakan layanan digital berbasis android. Para ibu hamil maupun ibu balita dapat menggunakan layanan tersebut. Mulai P3K, update perkembangan janin dan balita, imunisasi hingga cek nutrisi.
Yang tak kalah menariknya adalah inovasi yang dilakukan oleh Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro. Desa ini memberikan layanan dan pelaporan berbasis online. Melalui aplikasi android, warga bisa meminta berbagai jenis layanan administratif cukup dari rumah.
©2019 Merdeka.com
"Warga tinggal memasukkan Nomor Induk Kependudukan, layanan pun bisa diberikan. Dimanapun dan kapanpun," terang Kepala Desa Ketapang Selamet Kasiyono.
Keenam belas stand smart kampung yang tampil dalam festival tersebut, merupakan desa terpilih. Mereka merupakan pemenang kompetisi smart kampung yang dihelat setiap tahun sejak 2017.
"Ini juga sebagai referensi bagi desa-desa lain di Banyuwangi untuk melakukan studi tiru terhadap desa yang telah sukses menerapkan smart kampung," ungkap Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kusyadi.
(mdk/hhw)