Baru diluncurkan, aplikasi Smile Police dibanjiri laporan palsu
Baru diluncurkan, aplikasi Smile Police dibanjiri laporan palsu. "Saya sering menemui laporan bohong dari masyarakat Solo. Dulu pada malam hari pernah ada warga menekan tombol tanggap darurat untuk masalah keamanan dan keselamatan (Panic Button), tapi setelah ditelusuri ternyata kejadiannya tidak ada."
Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah awal bulan lalu meluncurkan Sistem Informasi Manajemen Layanan Elektronik Kepolisian atau Smile Police. Namun belum sampai sebulan, aplikasi tersebut dibanjiri puluhan laporan palsu atau bohong.
"Belum genap sebulan, puluhan laporan informasi bohong sudah diterima petugas operator Smile Police," ujar Operator Smile Police, Bripda Dewi Nurhayati Yuliandari, Jumat (17/2).
Dewi menerangkan, melalui aplikasi yang diluncurkan itu, masyarakat bisa melaporkan jika terjadi kejahatan. Namun yang terjadi, justru banyak informasi yang bersifat bohong atau palsu.
Menurut Dewi, dalam aplikasi Smile Police terdapat 6 vitur yang dimiliki yakni Panic Button, E-Bhabinkamtibmas, E-Public Service, E-Complain, E-office, dan E-Learning. Dalam penggunaannya, lanjut dia, masyarakat dapat melaporkan kejadian bersifat lakalantas, kasus jembret, pencurian, perampokan, narkoba, perjudian, pesta miras, dan lainnya.
"Masyarakat, hanya tinggal menekan tombol Smile Police saja. Saya sering menemui laporan bohong dari masyarakat Solo. Dulu pada malam hari pernah ada warga menekan tombol tanggap darurat untuk masalah keamanan dan keselamatan (Panic Button), tapi setelah ditelusuri ternyata kejadiannya tidak ada," keluhnya.
Kasubag Humas Polresta Solo, AKP Yuliantara menambahkan, aplikasi Smile Police dibuat untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat.
"Kami mengimbau masyarakat agar menggunakan aplikasi Smile Police dengan bijak. Jangan dijadikan mainan, karena aplikasi ini diciptakan untuk merespon kejahatan yang terjadi," pungkas dia.
Baca juga:
Menengok perjuangan polisi bawa logistik pilkada di daerah terpencil
Tingkatkan keamanan, Prancis lengkapi polisi dengan kamera tubuh
Tembak rekan saat tangkap rampok, 50 pistol polisi diperiksa
Mau tangkap rampok, dua anggota Polda Sumsel kena tembak rekannya
Polri kerahkan 16 ribu personel amankan TPS di Jakarta
Polisi tegaskan info pendataan para kiai terkait PKI adalah hoax
Polisi mogok tugas, pembunuhan merajalela di kota Brazil
-
Mengapa polisi cepek semakin banyak di Jakarta? Munculnya polisi cepek sejalan dengan perkembangan wilayah perkotaan di Indonesia, terutama di Jakarta, yang kini dikenal sebagai salah satu kota metropolitan dengan tingkat kemacetan tertinggi dan durasi kemacetan terlama di Indonesia.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Siapa yang ditangkap polisi di Bandung? Pegi Setiawan adalah satu dari tiga orang yang yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus pembunuhan Vina. Pegi Setiawan ditangkap tim Ditreskrimum Polda Jabar dan Bareskrim Mabes Polri di Kota Bandung. Momen itu terjadi saat dirinya pulang bekerja sebagai buruh bangunan.
-
Di mana polisi tersebut disekap? Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Kompol Rio Mikael Tobing, menjelaskan percobaan pembunuhan terhadap korban anggota Polri terjadi di Jalan Tol Tanah Tinggi, Batu Ceper, Kota Tangerang, terjadi pada Rabu (18/10) silam.
-
Siapa yang ditangkap polisi? "Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran," ujar Kusworo.