Basarnas masih cari 2 warga hilang di Maratua, BPBD stop pencarian
BPBD Berau menghentikan pencarian, mengacu Standar Operasional Prosedur, masa tanggap darurat telah melewati 7 hari.
Badan SAR nasional (Basarnas) terus melakukan pencarian 2 warga yang hilang di perairan Maratua, kepulauan derawan, Berau, Kalimantan Timur, hingga siang ini. Sementara BPBD Berau telah menghentikan pencarian, mengacu Standar Operasional Prosedur (SOP), masa tanggap darurat telah melewati 7 hari.
"Masih, kita masih lakukan pencarian sampai siang ini," kata Koordinator Basarnas Pos SAR (Search and Rescue) Tarakan, Jumala Hutajulu, saat dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (3/2).
Meski lebih sepekan, namun keberadaan 2 warga hilang di perairan Maratua itu, tak kunjung menemukan titik terang. Pencarian dengan radius 5-10 mil dari perairan pulau Maratua, juga telah dilakukan Basarnas. Namun demikian, hasilnya masih nihil.
"Lagi-lagi sekarang memang lagi gelombang besar, arus deras. Tergantung dari ketinggian gelombang," ujar Jumala.
Keselamatan kedua orang hilang, lanjut Jumala, juga belum bisa dipastikan. Meski demikian, komunikasi dengan berbagai pihak di perairan, terus dilakukan Basarnas.
"Dilihat dari kondisi (perairan), belum bisa dipastikan. Kita terus berkomunikasi dengan ragam potensi di daerah, jika memang melihat tanda-tanda speed atau kedua orang hilang itu di daerah wilayah lain," terangnya.
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, BPBD Berau menyatakan telah menghentikan upaya pencarian, berdasarkan kesepakatan keluarga kedua warga hilang itu.
"Dihentikan sejak Senin lalu, bertepatan dengan 7 hari pencarian. Penghentian disepakati dengan pihak keluarga, kepolisian dan pihak kecamatan," kata Kepala BPBD Berau, Mahdi Hasan.
"Meski demikian, PBD tetap diberikan informasi terkait keberadaan 2 orang hilang itu, juga sudah disampaikan kepada Pj Bupati Berau," ujar Mahdi.
Mahdi tetap optimistis, tidak menutup kemungkinan, kedua warga hilang itu diduga terdampar dan masih bisa ditemukan selamat.
"Sebab angin utara tengah bertiup kencang ke arah Sulawesi. Kemungkinan masih hidup tetap ada. Juga telah berkoordinasi ke berbagai pihak di Sulawesi, sekira menemukan titik terang speedboat yang terdampar," terangnya.
"Sebab, keterangan nelayan, speedboat itu tahan gelombang, tidak mudah pecah. Tapi terseret arus," demikian Mahdi.
Diketahui, motoris speedboat Ardi Wiranata (25) bersama rekannya, Julius Sitanggang (33), dilaporkan hilang bersama speedboat mereka, di perairan Maratua, kepulauan Derawan, Berau, Kalimantan Timur, Selasa (26/1) lalu, sekitar pukul 12.00 WITA.
Kronologisnya, Ardi bersama Julius, dari Maratua bermaksud menjemput tamu di dermaga Tanjung Batu, yang akan berwisata di Pulau Maratua. Namun rekan sesama motoris yang ada di Tanjung Batu, tidak pernah melihat keduanya bersama speedboat Kakaban 02 yang dikemudikan Ardi, sampai di Tanjung Batu. Diduga kuat keduanya hilang selama di perairan, dalam perjalanan ke Tanjung Batu.