Bawa alat masak, bocah & ibu-ibu diajak tetangga demo BLBI di KPK
Sekumpulan warga menamakan dirinya Barisan Rakyat Sikat Koruptor (BRSK) mengadakan aksi demo di depan Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (17/5). Dalam aksinya mereka menuntut KPK mengusut kasus BLBI dengan tegas dan berani.
Sekumpulan warga menamakan dirinya Barisan Rakyat Sikat Koruptor (BRSK) mengadakan aksi demo di depan Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (17/5). Dalam aksinya mereka menuntut KPK mengusut kasus BLBI dengan tegas dan berani.
Pendemo mayoritas dihadiri para kaum ibu dan anak. Aksi mereka dimulai sejak pukul 12.00 WIB dan juga melakukan teatrikal memasak batu. Mereka sekaligus mengartikan bahwa kasus BLBI sudah terjadi sejak tahun 1998 itu membuat hidupnya makin sengsara.
Massa mengaku diajak tetangga untuk ikut demo di depan KPK. Mereka berdalih tidak dibayar. Namun, disuruh bawa alat masak dan batu dan diantar ke lokasi naik kopaja.
-
Kapan KPK menahan Mulsunadi? "Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
-
Apa yang jadi dugaan kasus KPK? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.
-
Apa jabatan Basaria Panjaitan di KPK? Melansir dari merdeka.com, Basaria diangkat menjadi Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
-
Kapan KPK menahan Bupati Labuhanbatu? Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menunjukkan sejumlah uang hasil Operasi Tangkap Tangan (OTT) Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga di Gedung Merah Putih, Jakarta, Jumat (12/1/2024).
-
Kapan Bupati Labuhanbatu ditangkap KPK? Keempatnya ditetapkan tersangka usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis, 11 Januari 2024 kemarin.
-
Apa yang disita KPK dari Bupati Labuhanbatu? Dalam OTT Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga, KPK menyita uang tunai senilai Rp551,5 juta dari nilai dugaan suap Rp1,7 miliar.
"Kita di sini mau kasih tahu pimpinan KPK, kasus ini harus diusut hingga tuntas, lihat keadaan kita sekarang makin miskin, makanya kita simbol kan dengan masak batu seperti ini," ujar Nurhayati, salah satu peserta demo asal Penjaringan, Jakarta Utara ketika berbincang dengan merdeka.com di lokasi.
Dalam aksi tersebut, Andriyansa Mario, koordinator aksi menuntut KPK untuk mengusut tuntas kasus BLBI. "Kami dukung KPK untuk mengusut Mega korupsi BLBI konglomerat hitam Nursalim, dkk. Tangkap semua penerima SKL (Surat Keterangan Lunas) seperti Salim Group dan Gajah Tunggal Group," tegas Andriyansa di depan Gedung KPK.
Menurutnya, sampai hari ini negara wajib bayar bunga sebesar Rp 70 Triliun per tahun kepada IMF akibat kebijakan BLBI di tahun 1998. "Belum lagi bayar cicilan pokoknya, jelas di sini menjadi beban negara dan rakyat Indonesia, jumlah rakyat miskin kita cukup banyak, ditambah pencabutan subsidi untuk mereka selalu terus terjadi, tapi koruptor BLBI yang kakap banyak yang belum tertangkap," terangnya.