Bawaslu Akui Gaji Panwascam Tak Sebanding dengan Risiko
Meskipun hal itu, kata dia, tidak sebanding dengan kondisi pandemi saat ini namun dirinya tetap mengapresiasi pihak yang tetap menjalankan tugasnya dalam mengawasi pelaksanaan pesta demokrasi di daerahnya masing-masing.
Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum RI, Fritz Edward Siregar, mengatakan, mereka menyadari gaji yang diterima Panitia Pengawas Kecamatan tidak sebanding dengan risiko, waktu, dan tenaga yang diluangkan.
"Namun hanya itu (besaran gaji) yang kami bisa. Kan KPU dan Bawaslu sudah terkunci dengan peraturan menteri keuangan terkait dengan honor dan segala macamnya, dan kami tidak bisa melebihinya," kata, dia saat mengunjungi Badan Pengawas Pemilu Pariaman, Sumatera Barat, dan beraudiensi dengan Panitia Pengawas Kecamatan setempat di Pariaman, dilansir Antara, Rabu (4/11).
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Apa saja yang dipilih rakyat Indonesia pada Pilkada 2020? Pada Pilkada ini, rakyat Indonesia memilih:Gubernur di 9 provinsiBupati di 224 kabupatenWali kota di 37 kota
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Kenapa Pilkada tahun 2020 menarik perhatian? Pilkada 2020 menarik perhatian karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Pilkada di tahun tersebut dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ketat untuk menjaga keselamatan peserta dan pemilih.
Namun, katanya, mereka telah mencoba membantu dengan memberikan sejumlah fasilitas di antaranya asuransi serta perlengkapan alat pelindung diri. Meskipun hal itu, kata dia, tidak sebanding dengan kondisi pandemi saat ini namun dirinya tetap mengapresiasi pihak yang tetap menjalankan tugasnya dalam mengawasi pelaksanaan pesta demokrasi di daerahnya masing-masing.
Menurut dia, hal yang mendasari warga untuk ikut menjadi penyelenggara Pemilu dengan gaji yang sedikit tersebut karena ingin terlibat proses demokrasi dengan semangat untuk membela negara. "Saya yakin di lubuk hati paling dalam mereka ingin proses Pilkada berjalan sesuai dengan undang-undang," katanya.
Diketahui gaji ketua Panwascam mencapai Rp2,2 juta per bulan sedangkan gaji anggota Panwascam Rp1,9 juta per bulan. Pada kesempatan itu ia pun memotivasi Panwascam untuk tetap tegas mengawasi pelaksanaan Pilkada agar berjalan lancar, damai, dan sukses.
Ia menjelaskan, kedatangan dia ke Sumatera Barat untuk memeriksa kesiapan jajarannya untuk mengawasi pelaksanaan Pilkada baik untuk pemilihan gubernur maupun bupati dan walikota setempat.
"Saya juga melakukan pertemuan dan rapat dengan pemangku kepentingan di kehumasan," ujarnya.
Ia optimistis dan jajarannya siap melaksanakan tugas dalam mengawasi pelaksanaan Pilkada baik untuk pemilihan gubernur maupun bupati dan wali kota.
Baca juga:
Jelang Pilkada 2020, Bawaslu Ingatkan KPU Masalah Penerapan Sirekap
Bawaslu Minta Panwascam Awasi Pembagian Sembako Peserta Pilkada 2020
Bawaslu Berhentikan 20 Penyelenggara Pemilu Ad Hoc yang Langgar Kode Etik
Bawaslu Larang Panwas Bertemu Peserta Pilkada Secara Diam-Diam
Tim Paslon Pilkada Bengkalis Bahrun-Herman Dilaporkan atas Dugaan Politik Uang
Bawaslu Jateng Catat 37.605 Alat Peraga Kampanye Langgar Aturan