Beberkan sketsa, polisi tunjukkan lokasi toilet TK JIS terpencil
"Toilet itu memang berada cukup jauh untuk ukuran seorang anak di bawah umur. Sekitar 25 meter dari ruang kelas."
Polda Metro Jaya membeberkan denah lokasi toilet tempat terjadinya pelecehan seksual (sodomi) yang menimpa M (6), siswa pre-school Jakarta International School (JIS), Cilandak, Jakarta Selatan. Pelecehan dilakukan petugas kebersihan sekolah bertaraf internasional tersebut.
Dari denah lokasi yang dibeberkan penyidik, terlihat lokasi toilet cukup terpencil dan jauh dari ruang kelas siswa.
"Toilet itu memang berada cukup jauh untuk ukuran seorang anak di bawah umur. Sekitar 25 meter dari ruang kelas," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto kepada wartawan, Rabu (23/4).
Untuk menjangkau toilet tersebut, siswa diharuskan menelusuri lorong yang kurang lebih sepanjang 25 meter. Di dalam toilet tersebut terdapat setidaknya 3 bagian yakni tempat wastafel, kamar mandi (closet) dan ruang untuk petugas kebersihan.
Setelah memasuki pintu masuk, akan terdapat satu lorong yang ditempati wastafel juga urinter, tempat siswa laki-laki membuang air kecil.
"Jadi TKP toilet itu ada pintu utama, di dalamnya ada dua pintu lagi. Yakni ke closet dan tempat bersih-bersih. Kalau pintu buang air kecilnya dibatasi sekat-sekat," beber Rikwanto .
Rikwanto menjelaskan, toilet tersebut cukup tertutup bagi ukuran toilet yang diperuntukkan seorang bocah di bawah umur. "Manakala masuk sana (toilet) pintu ditutup, jadi tidak tahu apa yang terjadi di dalam," beber Rikwanto .
Saat korban memasuki toilet, Rikwanto tak menampik bahwa di dalamnya terdapat pelaku Agun yang saat itu tengah membersihkan. Melihat korban, birahi Agun pun terpancing.
"Dia memergoki korban buang air kecilnya tidak bersih dan langsung menghukumnya," jelas Rikwanto .
Agun pun kemudian, langsung memanggil Awan yang dimaksudkan untuk membantunya 'mengerjai' korban. "Saat itu sekitar pukul 11.00 WIB, karena shift mereka pagi, jadi mereka melakukan itu (sodomi) korban secara bergantian," beber Rikwanto .
Rikwanto mengatakan usai memegangi dan membuka pakaian korban, Awan turut melakukan perbuatan keji tersebut yang dibantu Agun. "Sekitar sepuluh sampai lima belas menit mereka berdua melakukan pelecehan itu," jelasnya.
Usai melampiaskan nafsu bejatnya, kedua pelaku langsung mengancam korban untuk tidak melaporkan dan menceritakan kejadian tersebut. Seandainya menceritakan maka akan dihukum kembali. "Mereka sempat mengancam korban, dan korban keluar sambil menangis," tutur Rikwanto .
Usai dilecehkan, korban yang masih di bawah umur pun langsung menangis sambil berjalan kembali ke dalam kelas.
-
Bagaimana cara Fakultas Filsafat UGM menangani kasus pelecehan seksual? Pada prinsipnya Fakultas Filsafat UGM konsisten untuk penanganan kasus-kasus kekerasan seksual. Laporan tentang adanya korban dan lain sebagainya belum ada," urai Iva.
-
Mengapa para pemijat difabel netra di Yogyakarta rentan terhadap pelecehan seksual? Arya sendiri tidak tinggal di losmen, melainkan di asrama sekolah dengan biaya yang cukup murah. Rawan terkena pelecehan Di tahun yang sama, Arya pertama kali memperoleh pengalaman tak menyenangkan dilecehkan oleh salah seorang pasiennya. Hari sudah hampir malam ketika ia sedang bersiap memulai kerja lepasnya sebagai pemijat di losmen itu. Tak lama kemudian, datanglah seorang pasien. Dari suaranya, Arya menduga kalau ia adalah seorang lelaki paruh baya.
-
Apa bentuk pelecehan seksual yang dilakukan oleh mahasiswa filsafat UGM? Dalam video itu, si pria mengaku ada delapan orang korbannya. Pria itu juga meminta maaf atas kekerasan seksual baik secara fisik maupun verbal yang telah dilakukannya.
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan seksual? Korban penyandang disabilitas tidak bisa berteriak atau menolak. Dia merasa takut dan ketergantungan," katanya.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
-
Kapan pelecehan seksual terhadap korban terjadi? Menurutnya, korban mengalami pelecehan seksual oleh pelaku selama kurun waktu enam bulan.
"Karena letak toilet yang jauh, korban menangis saat perjalanan dari toilet ke kelasnya, namun tangisannya berhenti. Dan saat tiba di ruang kelas korban sudah tidak menangis lagi," jelas Rikwanto .
Anehnya, guru yang saat itu tengah mengajar di dalam kelas korban tak menyadari perubahan sikap korban.
"Itu yang kita bingung, kok gurunya malah tidak peka," tandas Rikwanto .
(mdk/ren)