BEC 'The Kingdom of Blambangan' Berlangsung Spektakuler
Even BEC kali ini juga dimeriahkan dengan parade talent kehormatan yang dibawakan antara lain oleh Putri Pariwisata Indonesia 2018 dan Miss Toursm and Culture Indonesia Tahun 2019. Juga ditampilkan puluhan turis asing berbusana etnik yang ikut meramaikan acara.
Pagelaran Banyuwangi Ethno Carnival "The Kingdom of Blambangan” berlangsung spektakuler. Sebanyak 120 kostum megah yang terinspirasi kejayaan Kerajaan Blambangan, cikal bakal Kabupaten Banyuwangi tampil memukau penonton. Ribuan orang pun memadati rute jalanan yang dilalui para talent BEC.
Pagelaran BEC ini begitu meriah. Tidak hanya sukses menjadi atraksi wisata yang menarik, BEC kali ini juga menambah wawasan tentang sejarah Banyuwangi di masa lampau.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Apa penghargaan yang diraih Banyuwangi? Diserahkan Presiden RI Joko Widodo kepada Bupati Ipuk Fiestiandani di Istana Negara, Kamis (31/8/2023), Banyuwangi berhasil mempertahankan predikat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik 2022 se-Jawa dan Bali.
Event ini dibuka dengan tarian Jejer Gandrung yang merupakan tarian khas daerah. Acara semakin meriah saat para tamu undangan seperti Menteri Pariwisata Arief Yahya, Ketua DPD RI Akhmad Muqowam dan 10 kepala daerah sahabat, didaulat menari bersama para penari Gandrung.
Banyuwangi Ethno Carnival The Kingdom of Blambangan ©2019 Merdeka.com
Tak ketinggalan sejumlah turis asing yang sedang menyaksikan turut diajak menari. "Its great. I love this dancing," ucap mereka. Mereka pun dengan riangnya mengikuti gerak penari Gandrung.
"Even BEC ini telah menjadi Top 10 Calendar of national event. Kian tahun penyelenggaraannya makin menarik," kata Menpar.
Menurut Menpar, salah satu sebabnya karena event ini mengangkat budaya lokal, sehingga otentik, ada keunikan sendiri. "Sangat kuat dengan kekhasan lokalnya, dan ini menjadi menarik. Saya sangat bangga dengan Banyuwangi," ujar Menpar.
Sebelum parade kostum ditampilkan, para penonton dihadirkan sendratari "Amuke Satria Blambangan" yang menceritakan sekelumit kisah Kerajaan Blambangan. Dengan latar belakang perang antara Kadipaten Blambangan dengan Kerajaan Majapahit, yang dipicu tuduhan pemberontakan Minak Jinggo sebagai Adipati Blambangan terhadap Raja Majapahit. Perang pun akhirnya dimenangkan oleh Minak Jinggo yang kemudian menjadi Raja Blambangan.
Banyuwangi Ethno Carnival The Kingdom of Blambangan ©2019 Merdeka.com
"Lewat BEC penonton diajak menyelami sejarah dengan cara yang menyenangkan. Tidak hanya menampilkan pawai kostum saja, tapi juga disertai narasi sejarah dan tradisi lokal yang menambah wawasan. Inilah yang menjadi keunikan dari BEC," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Usai fragmen, parade dimulai. Sebanyak 120 kostum BEC ditampilkan dalam dalam 10 sub tema tematik yang merefleksikan kehidupan Kerajaan Blambangan. Antara lain sub tema kapal Jung Blambangan, Kedhaton, Raja, Puteri, Pelabuhan Loh Pampang hingga Pura Agung Blambangan. Semua kostum tema tersebut tampil begitu atraktif dengan warna-warni yang menarik.
Para penampil pun menyusuri jalanan kota sepanjang 2,5 km. Jalanan yang dilewati parade kostum ini dijejali ribuan penonton yang ingin melihat keindahan kostum BEC. Tidak hanya turis asing, penonton juga datang dari seluruh penjuru Indonesia.
Meski memasuki tahun ke-9 penyelenggaraan, BEC ternyata tetap menjadi atraksi yang menjadi magnet datangnya wisatawan ke Banyuwangi.
Banyuwangi Ethno Carnival The Kingdom of Blambangan ©2019 Merdeka.com
"Event ini sangat luar biasa. Saya sangat beruntung datang ke Banyuwangi bersamaan karnaval besar ini. Kostum, penari, bahkan musiknya sangat menarik. Lagu barat tapi diiringi musik lokal" ujar Bjoern Born, turis asal Jerman saat mengomentari lagu Final Countdown yang mengiringi penampil BEC.
Even BEC kali ini juga dimeriahkan dengan parade talent kehormatan yang dibawakan antara lain oleh Putri Pariwisata Indonesia 2018 dan Miss Toursm and Culture Indonesia Tahun 2019. Juga ditampilkan puluhan turis asing berbusana etnik yang ikut meramaikan acara.
Banyuwangi Ethno Carnival The Kingdom of Blambangan ©2019 Merdeka.com
"Selamat bertemu event BEC tahun 2020 mendatang yang akan mengangkat tema The Diversity of Banyuwangi Culture," pungkas Anas.
(mdk/hhw)