Beda Gaya Ferdy Sambo Cs dan Richard Eliezer Saat Sidang Vonis
Perjalanan panjang sidang pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat selesai sudah. Sepanjang pekan ini, lima terdakwa sudah mendengar vonis majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Perjalanan panjang sidang pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat selesai sudah. Sepanjang pekan ini, lima terdakwa sudah mendengar vonis majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Ferdy Sambo menjadi terdakwa dengan hukuman paling berat. Yakni hukuman mati. Sementara istrinya, Putri Candrawathi divonis 20 tahun penjara.
-
Apa sanksi yang diterima Ferdy Sambo? Ferdy Sambo diganjar sanksi Pemecetan Tidak Dengan Hormat IPTDH).
-
Siapa yang memimpin Sidang Kode Etik Polri untuk Ferdy Sambo? Demikian hasil Sidang Kode Etik Polri yang dipimpin jenderal di bawah ini: As SDM Polri Irjen Wahyu Widada.
-
Siapa Fredy Pratama? "Enggak (Tidak pindah-pindah) saya yakinkan dia masih Thailand. Tapi di dalam hutan," kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa, Rabu (13/3).
-
Apa yang dilakukan Fredy Pratama? Nur Utami berubah sejak menikah dengan pria berinisial S, yang dikenal sebagai kaki tangan gembong narkoba Fredy Pratama.
-
Kapan Amy Qanita dan Farida Budyarti berumroh bersama? Gak cuma jalan-jalan aja, mereka juga sempet umrah bareng bulan Oktober kemarin, tapi sayangnya itu momen terakhir bareng mereka.
-
Bagaimana proses Sidang Kode Etik Polri untuk Ferdy Sambo? Demikian hasil Sidang Kode Etik Polri yang dipimpin jenderal di bawah ini: As SDM Polri Irjen Wahyu Widada.
Untuk Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf masing-masing divonis 13 dan 15 tahun penjara. Adapun hukuman paling ringan diberikan hakim pada Eliezer yakni 1 tahun 6 bulan penjara.
Momen pembacaan putusan ini memang paling ditunggu-tunggu banyak pihak tak terkecuali para terdakwa. Wajar saja, persidangan cukup melelahkan sejak digelar Oktober 2022 silam. Semuanya, sudah menunggu hasil akhir.
Persidangan vonis pembunuhan berencana digelar tiga hari. Pada hari pertama, Ferdy Sambo dan Putri yang lebih dulu mendengar vonis hakim. Keesokan harinya disusul Ricky dan Kuat. Terakhir, hari ketiga, giliran Eliezer.
Meskipun waktu sidang putusan terpisah, para terdakwa ini kompak mengenakan baju putih.
Kemudian, Ferdy Sambo Cs tampak menutupi wajah mereka dengan masker. Sementara Eliezer memilih membuka masker.
Sambo juga tampil dengan rambut baru. Tampak lebih tipis di sisi kiri kanan. Sedangan bagian belakang dibiarkan tetap panjang seleher. Mirip potong rambut Mullet yang sedang tren saat ini.
Sementara Putri Candrawathi membiarkan rambutnya terurai. Sedangkan Ricky, Kuat dan Eliezer tampak tak ada perbedaan mencolok saat mengikuti sidang.
Tampak wajah-wajah para tersangka tegang saat memasuki ruangan sidang. Apalagi ketika hakim mulai membacakan pertimbangan-pertimbangannya.
Tepat ketika vonis dibacakan. Semua terdakwa diminta berdiri. Ferdy Sambo tak bisa menyembunyikan raut wajah tegangnya ketika mendengar detik-detik putusan hakim. Hingga akhirnya dihukum mati, lebih berat dari tuntutan jaksa. Begitu Putri, Kuat dan Ricky. Meski tenang, wajah gusar tak bisa disembunyikan.
Eliezer pun demikian. Sejak awal persidangan, wajahnya tampak tegang. Beberapa kali dia menundukkan kepalanya ke bawah. Hingga akhirnya, tangisnya pecah. Dia tak kuasa menahan air mata. Tepat ketika hakim menjatuhkan vonis jauh lebih rendah dari tuntutan jaksa. Dua tangan dia katup dan didekatkan ke dadanya.
Secara keseluruhan, pakar Micro Ekspresi, Kirdi Putra menilai, wajah yang ditunjukkan para terdakwa mewakili rasa nervous atau grogi mereka. Karena nasibnya akan diputus hakim hari itu. Seseorang dalam keadaan nervous, otaknya bekerja lebih cepat.
"Dan ketika otaknya bekerja lebih keras maka membutuhkan banyak oksigen. Itu sebabnya para terdakwa tampak lebih sering menarik napas panjang," kata Kirdi saat berbincang dengan merdeka.com, Sabtu (18/2).
Keadaan nervous itu pula yang menjadi salah satu faktor terdakwa berulang kali terlihat beberapa kali memperbaiki cara duduknya.
Namun jika melihat kesiapan personal para terdakwa ketika mendengar putusan hakim. Kirdi menyebut, pola gestur yang terlihat dari seorang Ferdy Sambo masih sama dengan persidangan-persidangan sebelumnya.
Meskipun memamg, katanya, menjadi tanda tanya bagaimana seorang Sambo bisa menjaga kepercayaan dirinya sepanjang duduk di kursi pesakitan. Sejak awal hingga persidangan berakhir kemarin. Kepercayaan diri itu tak berkurang sedikit pun .
"Menunjukkan adanya kepercayaan diri yang sangat tinggi," katanya.
Sementara untuk terdakwa Putri, Kirdi sedikit menyorot respons yang muncul ketika istri Sambo itu dijatuhkan vonis. Dia menjelaskan, pada kasus pelecehan pada umumnya, ketika seseorang menjadi korban dan malah menjadi terdakwa kemudian dihukum berat, tentu respons yang muncul akan sangat menonjol.
"Harusnya kan kalau dia menjadi korban, tentu ketika mendengar putusan hakim akan lebih menangis dari saat menceritakan peristiwa pelecehan itu pada persidangan sebelumnya. Harusnya kemarin emosinya bisa lebih pecah," katanya.
Tak hanya itu, dia juga menyorot penggunaan masker para terdakwa saat sidang kemarin. Dari lima terdakwa, hanya Eliezer yang melepaskan maskernya. Pengguna masker memang secara fakta akan menutupi lebih banyak area wajah. Dan ekspresi mereka tentu tidak tergambar dengan jelas.
"Padahal di persidangan sebelumnya tidak. Itu hal kecil tapi bawa pengaruh," katanya
Kirdi menambahkan, apakah kemudian putusan hakim memberikan penyesalan pada para terdakwa yang mendapat hukuman berat, tentu kembali ke individu masing-masing.
Yang jelas, proses persidangan ini masih akan panjang. Karena Sambo, Putri, Ricky dan Kuat memutuskan mengajukan banding atas putusan hakim. Sementara untuk Eliezer, baik kuasa hukum maupun jaksa menyatakan tidak banding.
(mdk/bal)