Begini suasana menegangkan saat Dokter Letty ditembak suami di Cawang
"Aparat dia, aparat," kata bapak yang tidak mau disebutkan namanya menirukan ucapan si ojek.
Terdengar enam kali letusan di Klinik Azzahra Medical Centre di Jalan Dewi Sartika, Cawang, Kamis (9/11) siang. Dokter Letty Sultri yang praktik di klinik tersebut ambruk bersimbah darah.
Dokter Letty tewas setelah kena tiga peluru dari enam peluru pistol suaminya, dokter H. Pasien di klinik tersebut pun kocar kacir.
Sunarto (43), pedagang bakmi di kawasan klinik tersebut mengaku melihat kedatangan H. Tapi saat itu berbeda, dia tidak mengendarai sepeda motor yang biasa digunakan untuk menjemput. H menaiki ojek daring dan turun di gerbang depan klinik.
Warga yang sedang berada di sana pun tidak heran dengan kedatangan H lantaran dia biasa menemui istrinya di klinik tersebut. Pengemudi ojek daring itu menunggu si H. Warga yang mendekatinya, mengaku si ojek berujar sedang mengantarkan seorang petugas yang sedang menyamar.
"Aparat dia, aparat," kata bapak yang tidak mau disebutkan namanya menirukan ucapan si ojek.
Lantas, H tanpa basa basi masuk ke dalam klinik untuk menemui istri yang berada di ruang kerjanya, setelah resepsionis. Istri menyambutnya di luar ruangan. Lalu terjadilah pertengkaran suami-istri.
Tidak selesai masalah itu, istri kembali ke ruangannya. Dia memanggil Nabila, pegawai di sana. Ketika mendekat ke H, dia ketakutan melihatnya mengeluarkan pistol. Nabila dan rekannya, sontak melarikan diri ke atas karena ketakutan.
Terdengarlah bunyi tembakan yang membuat bising. Tidak hanya satu dua kali. Beberapa kali tembakan. H, bahkan sempat mengisi kembali amunisi yang habis.
"Sempat mengisi dia di tempat kejadian," ucap Sunarto.
Warga di sekitar pun mengerubungi lokasi. H dengan tenangnya keluar klinik tanpa mengucapkan sepatah kata. Tanpa ekspresi ia tunjukan. Meninggalkan pintu klinik yang dibiarkan terbuka lebar.
Warga yang melihat tidak berani mendekat maupun menghentikan langkah H. Terlihat pelaku berusaha menutupi senapan yang dia sakukan di bagian kanan celananya. Sunarto yang melihat itu, ketakutan lantaran menduga senapan itu bisa saja melesat kembali.
"Kedengeran, orang-orang pada nonton di sini rame, gak ada yang berani, pistolnya masih aktif. Der der, kenceng banget (bunyi tembakan)," jelas Sunarto.
Pelaku berjalan dengan tenangnya menghampiri ojek yang dia gunakan sebelumnya. Tidak ada seorang pun berani menghentikan ojek itu. Lantas ojek itu meninggalkan lokasi dengan cepat entah kemana arahnya.