Belasan Influencer Malaysia Jelajahi Wisata Banyuwangi
Mereka mengeksplore Banyuwangi selama lima hari, mulai dari 19 - 22 April 2019. Mulai dari Taman Nasional Alas Purwo, Gunung Ijen, Taman Gandrung Terakota, hingga mengunjungi Desa adat Kemiren untuk melihat dari dekat kehidupan Suku Osing Banyuwangi.
Sebanyak 17 influencer dari Malaysia mengikuti famtrip (familiarization trip) di Banyuwangi selama lima hari. Difasilitasi Kementerian Luar Negeri melalui Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuala Lumpur dan Kementerian Pariwisata (Kemenpar), mereka mengeksplor daerah yang dikenal dengan Bumi Blambangan ini.
Dikatakan staf fungsi ekonomi KJRI Kuala Lumpur Aisyah, famtrip ini merupakan rangkaian kegiatan Indonesia Archipelago Exhibition (ARCHEX) 2019 yang digelar di KBRI Kuala Lumpur pada Maret 2019 lalu. Saat itu, pameran Archex mengambil tema tentang pariwisata Banyuwangi.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Apa penghargaan yang diraih Banyuwangi? Diserahkan Presiden RI Joko Widodo kepada Bupati Ipuk Fiestiandani di Istana Negara, Kamis (31/8/2023), Banyuwangi berhasil mempertahankan predikat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik 2022 se-Jawa dan Bali.
©2019 Merdeka.com
"Seiring dengan dibukanya rute Kuala Lumpur-Banyuwangi, pihak kami langsung menggelar serangkaian event untuk meningkatkan awaraness warga Malaysia terhadap Banyuwangi. Setelah pameran di KBRI di Kuala Lumpur kemarin, sekarang berlanjut acara famtrip ini," kata Aisyah.
Aisyah mengatakan pada famtrip kali ini pihaknya membawa 17 influencer asal negeri jiran ini dari berbagai profesi. Mulai dari mereka yang berpengaruh di sosial media hingga kalangan jurnalis.
"Kami sengaja ingin mempromosikan Banyuwangi dengan mengundang influencer berkunjung ke mari, karena tren anak-anak muda Malaysia saat ini tertarik dengan wisata alam. Dan kami pikir mengundang mereka kemari ini sangat tepat, karena wisata Banyuwangi yang menawarkan keindahan alam dan kehidupan warga lokal," kata Aisyah.
©2019 Merdeka.com
Mereka mengeksplore Banyuwangi selama lima hari, mulai dari 19 - 22 April 2019. Mulai dari Taman Nasional Alas Purwo, Gunung Ijen, Taman Gandrung Terakota, hingga mengunjungi Desa adat Kemiren untuk melihat dari dekat kehidupan Suku Osing Banyuwangi.
"Mereka semua terkesan selama bertandang ke mari. Kesannya positif terhadap Banyuwangi," kata Aisyah.
Itu juga terungkap dari sejumlah peserta famtrip. Salah satunya, Shannim, yang seorang travel writer. Shannim yang kerap traveling keliling dunia ini sangat mengagumi budaya dan keramahan penduduk setempat. Menurut dia, Banyuwangi menyimpan segudang cerita kisah budaya yang sangat menarik bagi wisatawan.
"Tak hanya itu, Kawah Ijen dan pantai yang ada di sini sangat menawan," kata Shannim.
©2019 Merdeka.com
"Makanannya juga enak, sambalnya terutama. Sangat Istimewa. Dan yang pasti, penduduknya di sini ekstra ramah," ujar youtuber Malaysia Hazim Hamdan, menimpali apa yang disampaikan Shannim.
Hal yang sama juga diungkapkan Murali, Kepala Biro Star, media nasional dari Malaysia. Murali mengaku sangat terkesan dengan keindahan alam dan tradisi lokal Banyuwangi.
"Banyak kisah sejarah yang tersimpan di sini, baik mitos maupun sejarah kotanya. Ini yang diminati wisatawan, dan ii sangat bagus untuk dikembangkan. Belum lagi hutan Alas Purwonya, selain mengandung cerita, hutannya juga sangat alami. Ini tidak kita temui di Malaysia," kata Murali.
©2019 Merdeka.com
Dalam kesempatan itu, pemkab juga memfasilitasi mereka untuk menggelar business meeting dengan para pelaku wisata Banyuwangi. Mulai dari industri perhotelan, restoran, hingga para agen travel.
(mdk/hhw)