Benda Mencurigakan Bikin Heboh di Terminal Purbaya Madiun, Tim Gegana Diturunkan
Tim Gegana dari Batalion C Pelopor Satuan Brimob Polda Jawa Timur (Jatim) mengamankan sebuah benda mencurigakan yang sempat membuat orang di lokasi tersebut takut, karena diduga membahayakan yang dan ditemukan di area tunggu penumpang di Terminal Purbaya, Kota Madiun, Jatim, Sabtu (3/4).
Tim Gegana dari Batalion C Pelopor Satuan Brimob Polda Jawa Timur (Jatim) mengamankan sebuah benda mencurigakan yang sempat membuat orang di lokasi tersebut takut, karena diduga membahayakan yang dan ditemukan di area tunggu penumpang di Terminal Purbaya, Kota Madiun, Jatim, Sabtu (3/4).
Kapolres Madiun Kota AKBP Dewa Putu Eka Darmawan mengatakan berdasarkan laporan, benda berupa karton yang diikat tali rafia hitam itu, ditemukan pedagang asongan pada Sabtu siang. Namun hingga malam hari benda tersebut masih berada di lokasi.
-
Apa ciri khas burung Cendet Madura? Mengutip Instagram @jatimpemprov, burung Cendet Madura memiliki tubuh yang ramping, panjang, dan proporsional. Burung ini memiliki bulu dominan hitam sampai ke tengkuk. Bulunya yang dominan berwarna hitam menyebabkan burung ini juga dikenal dengan sebutan Cendet Blangkon. Burung ini juga memiliki ekor lebih panjang dibandingkan Cendet jenis lain.
-
Apa yang dimaksud dengan Didong? Didong merupakan pengertian dari kata "Denang" atau "Donang" yang artinya sebuah nyanyian sambil bekerja atau untuk menghibur hati dengan sebuah bunyi-bunyian.
-
Kapan benda-benda tersebut diduga berasal? SABAP mengatakan dalam siaran persnya, artefak obsidian tersebut kemungkinan merupakan bagian dari muatan kapal dari zaman Neolitikum atau Zaman Batu Baru, berlangsung sekitar tahun 6.000 sampai 3.500 SM.
-
Apa isi dari syair 'Caca Aghuna' Madura? Syair Caca Aghuna Ya’ tampar ya’ tampar (Ini tali, ini tali) Mulet nyono’ ka cengkol (Melingkar masuk ke siku) Mon lapar yu’ nono tela sapekol (Kalau lapar ayo bakar tela sepikul) Ka’ korang, ka’ korang, ka’ korang (Kak kurang, kak kurang, kak kurang) Mon coma neng sapekol (Kalau hanya tela sepikul) Arapa ma’ pada bongsombongan (Kenapa harus pada sombong sombongan) Acaca ta’ mambhu ongnaongan (Berbicara tak usah) Lebbi becce’ caca seaghuna (Lebih baik berbicara yang berguna) Nyauwaghi ka jhuba’ panyana (Menjauhkan kejelekan) Arapa arapa, bhujung bada eroma (Kenapa, kenapa, bhujung ada di rumah) Acaca, acaca ngangghuya tatakrama (Berbicara, berbicara menggunakan tatakrama) Yu’ kanca kakabbhi, Yu’ kanca pada a alako se aghuna (Ayo berteman semua, Ayo berteman pada kegiatan yang berguna)
-
Bagaimana bentuk koloni budidaya Madu Teran? Budi daya madu telang ini memiliki bentuk koloni yang cukup unik. Setiap koloni terdapat sebongkah batang kayu yang cukup tebal. Terdapat dua corong atau pintu masuk untuk lebah di salah satu sisi batang kayu.
-
Bagaimana jalur Ondo Budho ditemukan? Pada tahun 2020 lalu, Achmad Waluyo, petugas jaga posko pendakian Dieng, mengecek sendiri lokasi penemuan batu. Ia menemukan susunan batunya masih utuh. Melihat temuan ini, ia langsung menghubungi Aryadi Darwanto, seorang arkeolog asal Banjarnegara. Mendengar kabar temuan itu Aryadi langsung terjun bersama timnya untuk mengamati susunan batu tersebut.
"Karena curiga dan membuat takut pengunjung terminal, maka keberadaan benda mencurigakan tersebut dilaporkan ke petugas terminal dan dilanjutkan ke polisi," ujar AKBP Dewa, di Madiun, Sabtu malam seperti dikutip Antara.
Menurut dia, pihaknya tidak mau berspekulasi terkait temuan benda mencurigakan itu. Polres Madiun Kota lalu berkoordinasi dengan tim Gegana untuk memastikan benda mencurigakan tersebut.
"Jadi saat ini benda mencurigakan itu telah diamankan oleh tim Gegana. Nanti pihak Gegana yang akan memastikan," kata dia.
Hasil pemeriksaan dengan menggunakan alat X-Ray, kotak karton itu berisi tiga tumpuk benda tanpa ditemukan unsur rangkaian elektrik. Saat ini kotak tersebut telah diamankan oleh Tim Gegana Polda Jatim untuk diperiksa.
Akibat temuan benda mencurigakan tersebut, arus kedatangan penumpang bus di Terminal Purbaya, Kota Madiun sempat ditutup dan dialihkan. Pengelola terminal sempat meminta sopir bus menaikkan dan menurunkan penumpang di depan terminal. Penumpang juga diarahkan untuk menunggu kedatangan bus di depan terminal.
Petugas kepolisian juga memasang garis polisi atau "police line" di sekitar lokasi temuan benda tersebut. Polisi juga sempat melarang aktivitas di dalam terminal.
Kapolres menambahkan, belum diketahui isi dari benda mencurigakan tersebut. Namun, demi keamanan, pihaknya melakukan sterilisasi sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) penanganan.
Baca juga:
Warga Sentani Temukan Barang Mencurigakan Diduga Bom
Sempat Bikin Geger, Tas Tak Bertuan Dekat Gereja di Depok Berisi Buku
Mengaku Letakkan Tas Mencurigakan Depan Toko, Pria di Sumut Ditangkap Polisi
Tim Gegana Periksa Tas Mencurigakan di Masjid Sunda Kelapa
Bom Tas Meledak, Satu Warga Bengkulu Terluka
Antisipasi Bom Surat, Tim Gegana Evakuasi Benda Mencurigakan di Kebayoran Baru
Benda Mencurigakan Bikin Heboh di Terminal Purbaya Madiun, Tim Gegana Diturunkan