Berat badan Rizki melonjak karena nafsu makannya sulit dibendung
Rizki kabarnya kerap jajan saban hari, selain makan tiga kali di rumah.
Orang tua Rizki Rahmat Ramadhon (10), tak menyangka anaknya itu mengalami obesitas. Selama dua tahun terakhir atau sejak usia Rizki berusia delapan tahun, berat badannya setiap hari semakin bertambah.
Ibu Rizki, Salia (40) menceritakan, saat lahir pada 5 November 2005 lalu, berat badan Rizki normal. Perubahan fisiknya mulai terlihat sejak usianya menginjak delapan tahun, dengan berat badan 40 kilogram. Kemudian, kembali meningkat menjadi 55 kilogram. Saat itu, aktivitas Rizki baik sekolah maupun bermain belum begitu bermasalah.
Orang tua Rizki semakin panik karena berat badan Rizki mencapai 90 kilogram pada usia sembilan tahun, atau pada tahun lalu. Rizki mulai merasa cepat capek dan makannya tidak berkurang.
"Keluarga kami tidak ada keturunan punya riwayat obesitas, walaupun gemuk tidak seperti Rizki. Cuma Rizki gemuknya luar biasa, ditimbang kemarin 119 kilo," kata Salia kepada merdeka.com, Rabu (20/7).
Berat badan Rizki merangkak naik setelah saban hari selalu jajan di luar rumah, selain tiga kali sehari makan nasi. Jajanan tak pernah ditinggalkan adalah ayam goreng tepung, bakso, dan mi telor. Ditambah lagi, Rizki selalu minum air es (minuman dingin) setelah makan.
"Sukanya makan terus, barusan habis makan, lapar lagi. Apalagi dia suka makan di KFC, sering banget. Bakso sama mi telor juga sering. Pokoknya mau jajan saja tiap hari," ujarnya.
Meski beragam jenis makanan masuk ke perutnya dalam jumlah besar, Rizki jarang buang air besar (BAB). Dalam sehari, bocah kelas VI SDN 43 Talang Ratu, Kecamatan Alang-alang Lebar, Palembang, itu hanya dua kali ke toilet.
"Paling dua kali BAB-nya, padahal kalau makan banyak banget, tak sebanding begitu," kata Salia.
Nasihat tak mempan bagi Rizki. Bahkan, jika kemauannya tidak dituruti, Rizki ngambek. Orang tuanya pun terpaksa mengikuti karena Rizki satu-satunya anak laki-laki dari tujuh bersaudara. Apalagi, keluarga Rizki terbilang orang berkecukupan.
"Mau bagaimana lagi, dilarang juga percuma. Di rumah tidak boleh, tapi kan di luar Rizki bisa jajan juga," tukasnya.