Berburu jimat biar makin hebat
Galih memastikan tak ada ajaran menyimpang dari kelompok Mahesa Kurung.
Seorang mantan pengikut ajaran Mahesa Kurung mengaku banyak yang dipelajarinya saat mengikuti kelompok pengajian yang berpusat di Kota Bogor itu. Pengajian itu dilakukan saban satu minggu sekali setelah pulang sekolah.
"Awalnya si polos aja ikut-ikutan karena saya punya teman yang kebetulan dia adalah adiknya guru yang ngajar Mahesa Kurung itu," kata Galih (26) kepada merdeka.com, Jumat (8/9). Saat itu usia Galih sekitar 13 tahun dan duduk di kelas dua Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Menurut dia, banyak pengalaman dirasakannya setelah beberapa pekan ikut pengajian. Salah satunya soal ilmu kebal. Lewat pengajian itu warga Depok ini berharap dapat ilmu kesaktian. Dia beralasan, ilmu kebatinan itu menjadi modalnya dari serangan lawan yang menempuh perjalanan hingga satu jam menuju sekolah.
"Saya si ikut cuma pengen kelihatan hebat di sekolah dan kalau tawuran supaya nggak kenapa-kenapa," kata dia.
Galih menceritakan, ketika mengikuti ajaran tersebut banyak pantangan yang tidak boleh dimakan. Seperti dilarang makan toge dan daging-dagingan. "Bolehnya cuma makan nasi aja. Naik pohon pepaya juga salah satu pantangannya," kisah galih.
Menurut Galih, pengajian itu juga mengharuskan menjalankan puasa setiap Selasa, Rabu, dan Jumat. Namun dalam praktiknya, kelompok itu mengajarkan ilmu agama seperti pada umumnya.
Ada dzikir satu bulan sekali bersama sang guru. Usai berdzikir, setiap murid dipersilakan berkonsultasi mengenai masalah yang dihadapinya kepada sang guru.
"Kita juga dikasih kertas buat amalan. Itu dibagi-bagi. Amalan itu dipraktikkan berdasarkan permintaan si murid dan dalam pengawasan sang guru," ujar dia. Setiap murid diminta sukarela membayar biaya foto copy kertas amalan itu.
Namun Galih memastikan tak ada ajaran menyimpang dari kelompok pengajian tersebut. Mengenai ulah para kelompok yang mengatasnamakan Mahesa Kurung merupakan ajaran kelompok pengajian ini.
Galih sendiri 'pensiun' dari Mahesa Kurung setelah mendapat pertentangan dari orangtua. Dia tercatat hanya enam bulan belajar di kelompok pengajian ini.
Baca juga:
Ini alasan anak-anak muda gabung ke perguruan Mahesa Kurung
Geng motor inggris pengikut Mahesa Kurung masih pelajar SMP
Selain ilmu kebal, perguruan Mahesa Kurung juga ajarkan pelet wanita
Kesaksian warga, bengkel ketok magic dijadikan praktik ilmu kebal
Praktik ilmu kebal dibongkar, keris, buluh perindu & kemenyan disita
Uji ilmu kebal, geng motor inggris 2 kali serang warga di Jagakarsa
Polisi bongkar praktik ilmu kebal di bengkel ketok magic
-
Mengapa para ilmuwan penasaran dengan jejak kaki misterius ini? Pertanyaan ini masih jauh dari terjawab, mengingat kurangnya catatan fosil dan gambaran evolusi baru dan lebih rumit yang diberikan oleh studi DNA kuno terbaru,” lanjutnya.
-
Mengapa para ilmuwan merasa benda tersebut misterius? Beberapa teori menyatakan kemungkinan objek ini adalah sarang telur atau sisa-sisa spons laut, tetapi jawaban pasti masih menjadi misteri.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Apa yang ditemukan di Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Kota Medan? Kepolisian menemukan lima mayat di Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Kota Medan usai menggeledah kampus swasta tersebut.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.