Berdalih Bela Minoritas, Puluhan Pemuka Lintas Agama di Denpasar Doakan Ahok
Puluhan pendukung dari lintas agama di Bali mendoakan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok atau BTP yang baru keluar dari Rutan Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, Kamis (24/1).
Puluhan pendukung dari lintas agama di Bali mendoakan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok atau BTP yang baru keluar dari Rutan Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, Kamis (24/1).
Doa lintas agama ini dihadiri enam pemuka agama, para mahasiswa serta puluhan pendukung Ahok yang bertempat di Inna Bali Hotel, Denpasar. Acara ini sengaja diadakan oleh I Wayan Sudirta yang merupakan salah satu pengacara Ahok.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politiknya? Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Siapa yang membiayai kehidupan Ahok ketika ia tinggal di Jakarta? Keluarga Misribu-lah yang membiayai hidup Ahok selama di Jakarta.
-
Bagaimana Ahok dan Puput Nastiti Devi menunjukkan kebersamaan saat berlibur? Mereka pun membagikan potret momen-momen kebersamaan saat liburan di akun Instagram miliknya.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Apa yang diresmikan oleh Bupati Banyuwangi di Desa Balak? Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Reduce Reuse Recycle (TPS 3R) Balak, berkapasitas 84 ton per hari, di Desa Balak, Kecamatan Songgon, Banyuwangi mulai beroperasi, Sabtu (16/9). Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani meresmikan TPS yang didukung penuh pemerintah Norwegia tersebut.
-
Apa yang diusulkan oleh Partai Demokrat terkait penunjukan Gubernur Jakarta? Hal senada juga disampaikan Anggota Baleg Fraksi Demokrat Herman Khaeron. Dia mengatakan, pihaknya tetap mengusulkan agar Gubernur Jakarta dipilih secara langsung. "Kami berpandangan tetap, Pilgub DKI dipilih secara langsung. Bahkan wali kota juga sebaiknya dipilih langsung," kata Herman Khaeron.
Sudirta di hadapan awak media menyatakan, dengan bebasnya Ahok, orang akan teringat pada Nelson Mandela dan Presiden RI Soekarno.
"Dengan bebasnya Basuki Tjahaja Purnama orang akan teringat pada Nelson Mandela dan Bung Karno. Bahwa orang boleh dikurung sementara, tapi tidak selama-lamanya. Putusan boleh menipu sebagian orang tapi tidak semua orang. Artinya Ahok ini akan berkiprah, dia tidak akan diam," ujarnya.
Sudirta menilai menjadi pengacara dan membela Ahok karena menurutnya ini adalah sebuah simbol. "Kenapa saya membela Basuki Tjahaja Purnama, karena itu simbol dari kebhinekaan kita, simbol dari orang minoritas yang dicoba ditekan melalui demo-demo," ucapnya.
"Ini kan atas tekanan, kalau orang minoritas bisa diadili karena tekanan. Besok minoritas yang lain bisa menjadi korban yang sama. Kalau Basuki dibiarkan tidak dibela dengan baik, kita enggak akan ungkap latar belakangnya. Lain kali semua minoritas tidak perlu hukum. Cukup dengan demo yang berjuta-juta orang bisa jadi tersangka, dengan tekanan orang bisa jadi tersangka," tambah Sudirta.
Sudirta juga menjelaskan, bahwa dirinya bukan membela secara pribadi BTP. Namun membela kelompok minoritas yang merasa terancam.
"Saya bukan hanya membela pribadi Basuki Tjahaja Purnama. Sesungguhnya, kelompok minoritas yang merasa terancam, saya sudah bela melalui Ahok. Di Indonesia tidak ada minoritas yang mutlak. Kalau Hindu di Bali mayoritas kok, di Jawa dia minoritas. Muslim di Bali dia minoritas kalau besok ada apa-apa, saya bela juga. Dan itu tidak mustahil menghadapi problem seperti itu. Itu yang kita lawan," ujarnya.
Menurut Sudirta, juga mengharap kepada para pihak untuk menghargai hak asasi Ahok, walaupun ia seorang yang beragama Kristen dan warga keturunan Tionghoa.
"Basuki Tjahaja Purnama tidak ingin dilahirkan sebagai Kristen dan Tionghoa, tapi dia juga tidak menolak kelahiran itu. Dia kebetulan orang Tionghoa yang Kristen tapi dia tidak menyesali. Tapi apakah karena dia Kristen dan Tionghoa dia boleh diperlakuan yang semena-mena, kan tidak boleh," ungkapnya.
Sudirta juga berpesan kepada seluruh para pendukung Ahok agar terus berkoordinasi satu sama lain. Sehingga terus memperkuat persantuan dan kesatuan NKRI dan Pancasila.
"Wahai pendukung Ahok yang ada di seluruh dunia, khususnya di Bali dan di Indonesia berkoordinasilah tidak ada manfaatnya kalau pendukungnya satu-satu tidak ada koordinasi. Maka, koordinasi menjadi sangat penting berhubungan satu sama lain antara sesama (pendukung) Ahok dalam pengertian nilai NKRI dan Pancasila itu penting," ujarnya.
Baca juga:
Usai Bebas, Ahok Ditemani Bripda Puput Kumpul Bersama Keluarga
PDIP Ibaratkan Ahok Layaknya Soekarno, Hatta dan Nelson Mandela
Sambut Kebebasan Ahok, Putra Sulung Pamer Senyum Semringah
Berkas Pernikahan Ahok Diurus Calon Mertua
Ini Tempat Pernikahan Ahok dan Bripda Puput
Terungkap, Ini Tanggal Pernikahan Ahok - Bripda Puput