Berdalih tak ada konfirmasi, RSUD Tangerang bantah tolak bayi Mesiya
Pihak RSUD melimpahkan kesalahan kepada RS Sitanala yang tak menyampaikan konfirmasi terlebih dahulu.
RSUD Kabupaten Tangerang membantah menolak pasien bayi 15 bulan, Mesiya Rahayu, yang akhirnya meninggal karena terlambat mendapat pertolongan medis.
Ade Yudi Firmansyah, Humas RSUD Kabupaten Tangerang membenarkan jika orang tua pasien datang ke RSUD pada Minggu (4/9) pukul 22.00 WIB membawa surat rujukan dari RS Sitanala.
"Namun tidak memberitahu kepada kami terlebih dahulu pihak RS Sitanala. Seharusnya sesuai prosedur kalau mau rujuk kasih kabar kami. Karena di sini memang penuh saat itu. Jadi kita tidak menolak, sesuai rujukan, pasien butuh ICU," jelasnya, Selasa (6/9).
Ade menjelaskan, dalam melimpahkan pasien rujukan, ada prosedur standar. Pihak rumah sakit yang memberi rujukan seharusnya mengonfirmasi dahulu ketersediaan kamar, kondisi pasien, penanganan yang sudah dilakukan dan fasilitas apa yang dibutuhkan. Jika rumah sakit yang menjadi rujukan siap, pasien tinggal dilimpahkan.
"Kita cek tidak ada telepon konfirmasi," ujarnya.
Menurut Ade, sesuai standar operasional prosedur RSUD Kabupaten Tangerang sendiri jika menangani pasien kritis akan dilakukan penanganan terlebih dahulu, tanpa melihat jaminan apa yang diberikan keluarga pasien.
"Setelah prosedur dijalankan, kalau pasien sudah dalam keadaan baik, baru dicarikan fasilitas yang dibutuhkan, misalnya ruang ICU atau ruang operasi. Fasilitas kita sebenarnya sudah cukup banyak untuk menangani pasien bayi," katanya.
Seperti diketahui, korban merupakan anak kelima dari pasangan suami istri Undang Misrun dan Kokom Komalasari, yang tinggal di sebuah kontrakan sempit di RT 02 RW 01, Kelurahan Neglasari, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang.
Korban yang didiagnosa infeksi paru-paru ini sempat dirawat di RS Sitanala. Namun karena tidak adanya alat untuk menangani penyakit tersebut, pihak rumah sakit memberikan rujukan.
Orang tua korban telah mendatangi empat rumah sakit di Kota Tangerang untuk merujuk anaknya. Namun ditolak dengan alasan kamar penuh, hingga akhirnya korban meninggal dunia.
-
Kapan Rumah Apung Tambaklorok diresmikan? Rumah apung ini telah rampung dibangun dan diresmikan pada tahun 2016 silam.
-
Kapan Rumah Sakit Pasir Junghuhn didirikan? Menurut keterangan pengelola, bangunan ini berdiri pada 1917 silam dan saat ini usianya mencapai 1 abad lebih.
-
Dimana Rumah Sakit Pasir Junghuhn terletak? Sebuah rumah sakit bergaya Belanda masih berdiri kokoh di tengah hamparan perkebunan teh di Purbasari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
-
Di mana lokasi rumah sakit yang dibangun Pabrik Gula Tanjung Tirto? Tak hanya itu, pihak pabrik juga membangun Hulpziekenhuisen atau rumah sakit pembantu di Desa Jagalan pada 30 November 1922.
-
Di mana rumah sakit yang diperintahkan untuk dikosongkan berada? Pasukan penjajah Israel mengeluarkan perintah evakuasi baru pada Senin di wilayah Khan Younis dan Rafah di Jalur Gaza selatan, Palestina, pada Senin.
-
Apa yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandung, Rumah Sakit Hasan Sadikin, dan Danone-AQUA untuk PKL di sekitar rumah sakit? Pemerintah Kota Bandung dan Rumah Sakit Hasan Sadikin bersama Danone-AQUA bekerja sama dalam program revitalisasi area kuliner RSUP Hasan Sadikin dan juga menyediakan lokasi usaha baru bagi 23 pedagang kaki lima (PKL) yang sebelumnya berjualan di sepanjang jalan Prof. Dr Eyckman, Cipaganti, Bandung.
Baca juga:
Warga miskin di Kupang dipersulit berobat di RSUD Naibonat
Ahok ancam pecat pegawai RSUD yang kedapatan jadi calo kamar
Jokowi diminta tindak tegas rumah sakit yang tolak pasien BPJS
Bayi 15 bulan di Tangerang meninggal setelah ditolak 4 rumah sakit
DPR: Tidak sepatutnya RS menolak pasien yang datang untuk berobat
DPR desak Menkes sanksi tegas 4 rumah sakit tolak obati bayi Mesiya
Balita-balita ini meninggal dunia karena ditolak rumah sakit