Berharap kematian Arum tak menjadi misteri seperti Akseyna
Berharap kematian Arum tak menjadi misteri seperti Akseyna. Salah satu kendala yang dihadapi polisi mengungkap kasus ini, karena rusaknya tempat kejadian saat Arum ditemukan tak bernyawa. "Korban kan diangkat ke rumah sakit sama keluarganya, otomatis TKP nya rusak kan."
Malang benar nasib Tri Ari Yani Puspo Arum alias Arum (22) . Mahasiswa Universitas Esa Unggul ini ditemukan meregang nyawa di indekosnya pada 9 Januari lalu.
Lokasi indekos Arum terletak di Jalan H Asmad Ujung, Perumahan Kebon Jeruk Baru, Jakarta Barat. Arum ditemukan menjadi sudah tak bernyawa pada pukul 9 pagi.
Jasadnya begitu mengenaskan. Terdapat beberapa luka tusuk salah satunya di bagian leher dan bekas pukulan di bagian kepala. Sempat dilarikan ke rumah sakit, sayangnya ajal lebih dulu menjemputnya.
"Diduga korban pembunuhan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono.
Sebelum jasad Arum ditemukan, tetangga indekosnya sempat mendengar teriakan. Mereka tak mengetahui bahwa teriakan itu berasal dari salah satu penghuni indekos tersebut.
"Saya dengar ada teriakan mas minta tolong pagi tadi ya. Warga lihat langsung korban sudah berdarah di kamar mandi," ungkap Hamdah, warga setempat.
Setelah mendapat laporan ditemukan mayat, polisi langsung mendatangi lokasi. Saat itu memang, diketahui sejumlah barang milik Arum hilang. Seperti laptop, dompet juga ponselnya.
Sejumlah saksi telah diperiksa. Termasuk kekasih Arum yang diketahui sering berkunjung ke indekos itu.
Namun hampir satu bulan kematian itu terjadi, polisi belum menemukan pelaku. Sampai detik ini, motif pembunuhan masih didalami. Padahal, pihak keluarga sangat menunggu kejelasan siapa pembunuh gadis berhijab itu.
"Apabila tersangka ketangkap setimpal lah, kalau bisa seumur hidup, kalau dihukum mati keenakan, peraturan di Indonesia sudah ada, paling lama hukumannya apa, yang mau aku tanya motif nya apa," ujar Indra Rizki, kakak Arum.
Penyidik Polda Metro Jaya mengaku agak kesulitan mengungkap kasus ini karena minim saksi dan bukti. Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat, AKBP Andi Adnan, mengatakan meskipun kekurangan bukti dan saksi, pihaknya telah mencoba segala hal untuk mengungkap kematian tersebut.
"Kita sudah segala cara. Labfor sudah, saksi-saksi sudah. Segala cara kita sudah lakukan. Semua upaya sudah kita lakukan. Cuma enggak mungkin kami ekspos kan. Sudah kita lakukan hasil lab, cuma kendalanya tak ada CCTV di TKP, tidak ada saksi yang melihat langsung," ujarnya ketika dihubungi merdeka.com, Senin (6/2).
Bahkan, katanya, sudah 20 saksi diperiksa agar kasus kematian Arum menjadi tersangka benderang. Namun, sampai hari ini belum ada tanda-tanda kejelasan pelaku.
-
Kenapa trem di Jakarta dihentikan? Pada 1962, trem benar-benar dipensiunkan di Jakarta. Gerbong-gerbongnya dibiarkan terbengkalai. Demi menghemat anggaran, dan mengalokasikannya untuk bus impor dari Autralia, rel-rel baja dibiarkan dan hanya diuruk menggunakan tanah lalu diaspal. 100 unit awal bus didatangkan pada tahun itu, dan terus ditambah unit-unitnya.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa korban dari kasus pembunuhan ini? Korban siswi SMP, jenazahnya ditemukan dalam keadaan terbaring dengan kepala bersimbah darah.
-
Kapan trem di Jakarta dihentikan? Operasional trem kemudian dihentikan pada 1959.
-
Kapan kasus perceraian ini terjadi? Berikut cerita lengkapnya yang dikutip dari odditycentral.com pada (19/4).
-
Apa tindakan yang dilakukan oleh pelaku utama dalam kasus pembunuhan ini? Pria di Gowa, Sulawesi Selatan, HL (60) sakit hati dan gelap mata karena istrinya Hj Nurwahidah menikah siri dengan seorang pemuda. Dia memerintahkan dua anaknya dibantu kerabatnya yang lain menghabisi Faisal Dg Rimo (22), suami baru perempuan itu.
Dia menambahkan, penanganan kasus ini mirip dengan kasus kematian Mahasiswa UI, Akseyna alias Ace yang jasadnya ditemukan mengambang di danau kampus tersebut.
"Ya begitu lah, kurang lebih," sambungnya.
Salah satu kendala yang dihadapi polisi, karena rusaknya tempat kejadian saat Arum ditemukan tak bernyawa.
"TKP sudah rusak saat polisi sampai di sana. Nah kalau tempat kejadian perkara (TKP) masih utuh, kami pasti bisa siapa siapa saja yang patut dicurigai. Kan TKP sudah rusak," katanya.
Dia menjelaskan, kondisi TKP sangat menentukan dalam proses pengungkapan peristiwa pembunuhan. Namun dia langsung membantah jika kondisi TKP sengaja dirusak oleh pelaku untuk menghilangkan jejak.
"Bahasa polisi (TKP rusak) itu maksudnya, udah enggan status quo lagi. Korban kan diangkat ke rumah sakit sama keluarganya, otomatis TKP nya rusak kan. Kalau dalam penyelidikan seperti itu," jelasnya.
Polisi bisa mencari jejak pembunuhan jika ada saksi dan barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian. Persoalannya, TKP pembunuhan Arum sudah tidak steril. Dalam arti, banyak orang sudah masuk ke lokasi untuk menolong korban.
"Untuk kasus pembunuhan nih ya, kita bisa mengungkap kasus pembunuhan itu dari TKP. Dari sana bisa ditemukan petunjuk, saksi saksi, barang bukti. Ada rambut dan segala macam. Nah, itu bisa terjadi kalau TKP nya bersih, tak ada yang masuk ke sana. Nah, ini kan masalahnya TKP nya tak 'perawan' lagi. Karena korban ditolong oleh pacarnya sama temannya. Tapi kan itu hal yang manusiawi mas. Tapi itu akhirnya yang menjadi kendala buat kami," bebernya.
Meski demikian, polisi tetap optimis membuat kasus ini menjadi terang benderang. Semoga, kematian Arum tak menjadi misteri seperti kasus Akseyna yang hingga kini belum terungkap siapa pelakunya. Padahal, diketahui ada kejanggalan dalam kematian Akseyna.
"Tapi kami optimis kok, masih lidik. Mohon doanya saja," tegas Andi.
Baca juga:
Hampir 1 bulan, kasus kematian mahasiswi Esa Unggul belum terungkap
Divonis mati, pemerkosa dan pembunuh balita di Kutai Timur banding
Tertunduk lesu, pembunuh Nadya Bella divonis 20 tahun penjara
Rekonstruksi pembunuhan Rafika, sekuriti perumahan jalani 52 adegan
Mayat WN Jerman di Sungai Tabanan diduga dibunuh tukang
Rekonstruksi pembunuhan Murniati, korban tewas saat dibekap bantal
Rekonstruksi pembunuhan Mahasiswi UMJ, AR peragakan 17 adegan