Berkelahi dengan pemadat di kafe, panitera PN Jeneponto kena tembak
Kasat Narkoba mengeluarkan tembakan untuk melerai pertengkaran keduanya, namun peluru memantul dan mengenai korban.
Andi Burhan Karaeng Tengang (43), seorang panitera di Pengadilan Negeri Jeneponto terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lanto Daeng Pasewang, Kabupaten Jeneponto, Sulsel, Jumat (26/8) dini hari, lantaran peluru yang keluar dari moncong pistol milik Kepala Satuan Narkoba (Kasat) Narkoba Polres Jeneponto AKP Arivalianto Bermuli bersarang di panggul kanan atas.
Kini ayah empat anak itu dirawat di RS Bhayangkara Makassar di kamar 07 ruang perawatan Kenari. Didampingi istrinya, Rahmawati (43) menunggu jadwal operasi dari dokter untuk mengeluarkan peluru. Dia tiba di RS Bhayangkara pukul 10.00 Wita tadi, dan segera mendapat perawatan lanjutan dari dokter tulang.
Andi Burhan yang ditemui menjelaskan kronogis kejadian. Kata warga asal Kelurahan Tonrokassi, Kecamatan Tamalatea, Jeneponto yang berdomisili di rumah dinas Jalan Pahlawan, penembakan terjadi sekitar pukul 02.00 Wita di salah satu ruang kafe Resky.
"Saya berdiri karena sudah mau pulang, mau bayar dulu. Tiba-tiba masuk seorang laki-laki dan langsung duduk kemudian bilang sebentar saya mau pukul semua. Tapi saya tetap keluar dan bertanya dengan orang-orang di luar siapa laki-laki itu. Orang-orang bilang namanya Lallo, seorang penjual ikan tapi warga kenal dia pemakai narkoba bahkan biasa juga narkoba," kata Andi Burhan.
Lallo kemudian masuk ke salah satu ruang lagi yang di sana ada Kasat Narkoba, AKP Arivalianto Bermuli. Andi Burhan lantas mengikuti Lallo masuk ke ruang itu. Andi Burhan mengaku tidak mengenal Lallo.
"Saya lalu pulang tapi singgah dulu di warkop, sekitar 50 meter dari kafe tadi. Setengah jam kemudian terdengar teriakan yang cukup keras mencari orang pengadilan untuk dipukul. Yang teriak itu ternyata Lallo tadi," tutur Andi Burhan.
Karena tidak enak mendengar nama institusi disebut-sebut, Andi Burhan mendekat dan memukul Lallo. Di situ, selain Kasat Narkoba, juga ada seorang anggota polisi dari satuan narkoba namanya Adnan.
"Kasat Narkoba saya lihat keluarkan pistol dan berteriak agar semua bubar. Saya jalan mau tinggalkan tempat tiba-tiba terdengar satu kali tembakan yang mengenai panggul saya dan berdarah. Saya jatuh dan coba berdiri tapi tidak bisa jadi Adnan dan adiknya ketua DPRD Jeneponto angkat dan bawa saya ke rumah sakit," tutur Andi Burhan.
Setiba di rumah sakit, Kasat Narkoba itu datang bersama Lallo. Tiba-tiba Lallo teriak kalau Andi Burhan hanya pura-pura padahal saat itu sementara proses rontgen.
Kapolda Sulsel, Irjen Polisi Anton Charliyan kepada wartawan membenarkan kejadian itu. "Tembakan itu keluar karena yang bersangkutan (Kasat Narkoba) hendak melerai. Peluru memantul, terjadi rekoset dan mengenai korban," ujarnya singkat seraya mengatakan, pihaknya belum bisa banyak menjelaskan karena laporan lengkap mengenai kejadian itu belum diterima.