Bertemu GP Ansor, PDIP Bahas Pancasila dan Indonesia Raya
Hasto menjelaskan soal hasil Rapat Kerja Nasional partainya 10-12 Januari lalu, khususnya soal konsep haluan negara.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bertemu organisasi sayap kepemudaan Nahdatul Ulama (NU) GP Ansor. Pertemuan yang berlangsung tertutup tersebut, membahas sejumlah hal. Diantaranya menguatkan untuk pembangunan bangsa dalam kerangka Pancasila demi Indonesia Raya.
Turut hadir Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bersama kader PDIP yang berasal dari unsur NU seperti Gus Nabil Haroen dan Sekjen Bamusi Falah Amru. Mereka diterima jajaran GP Ansor yang dipimpin Gus Yaqut Cholil Qoumas.
-
Apa yang dikatakan Anang Hermansyah tentang bergabungnya ia dengan PDIP? Mendapat pujian seperti itu, suami Ashanty tidak mempermasalahkan akan berjuang bersama Krisdayanti di masa yang akan datang. "Baiklah, nggak masalah," kata Anang Hermansyah di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan, pada Minggu (10/9/2023).
-
Mengapa PDIP mempertimbangkan Anies Baswedan sebagai calon gubernur di Pilkada Jakarta? Bahwa Anies juga jadi bagian pertimbangan, iya, Anies bagian dari pertimbangan. Oleh karenanya kami juga dengan Cak Imin dalam rangka itu semua," jelas dia.
-
Kapan Hari Lahir Pancasila diperingati? Hari Lahir Pancasila, yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, adalah momen penting dalam sejarah Indonesia.
-
Mengapa PDIP berencana menjodohkan Anies dengan kadernya di Jakarta? Meski pernah menjadi kompetitor di Pilpres, PDIP belakang mulai rajin memuji Anies sebagai sosok yang layak diusung sebagai Cagub Jakarta. Bahkan, PDIP berencana menjodohkan Anies dengan kadernya di Jakarta. "Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya," Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan. Menurut Utut, sosok Anies memiliki modal yakni popularitas dan elektabilitas untuk bisa memenangi perebutan kursi Gubernur.
-
Mengapa Anang Hermansyah bergabung dengan PDIP? Krisdayanti merespons dengan positif keputusan mantan suaminya untuk bergabung dengan PDIP dan mencalonkan diri di Pemilu 2024. Menurutnya, partai memerlukan figur berpengalaman seperti Anang untuk memenangkan satu kursi di DPR-RI.
-
Apa yang dilakukan BPIP untuk memperkuat Ideologi Pancasila di wilayah perbatasan? Menurutnya, perlu adanya sosialisasi tentang pemahaman dan pentingnya Ideologi Pancasila kepada masyarakat, terutama tentang pentingnya ekonomi Pancasila.
Hasto menjelaskan soal hasil Rapat Kerja Nasional partainya 10-12 Januari lalu, khususnya soal konsep haluan negara.
"Intinya seluruh gerakan Indonesia Maju harus berbasis penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, dimana ini relevan bagi anak muda. Maka itu kami sampaikan ke GP Ansor," kata Hasto di Jakarta, Kamis (16/1).
Menurut dia, hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Bung Karno.
"Bung Karno mengatakan Islam harus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengejar ketertinggalannya. Dan ternyata ini diterima baik oleh Ansor karena sebenarnya kita ini saudara sekandung sejak perjuangan berdirinya Indonesia," ungkap Hasto.
Dia menuturkan, pertemuan ini menghasilkan sebuah komitmen bekerja sama dalam kaderisasasi kepemimpinan bersama, terlebih membangun generasi muda.
"Dari dulu sejarah sudah menunjukkan kebersamaan Nasionalis dan NU," kata Hasto.
Sementara itu, Anggota DPR dari Fraksi PDIP, Gus Nabiel Haroen, menambahkan, sebagai warga NU dan anggota Fraksi PDIP, dirinya sudah merasa partai itu sebagai rumah sendiri.
"Saya merasa di PDI Perjuangan itu seperti di rumah sendiri, bukan di rumah orang lain," kata Gus Nabil.
Lebih jauh, untuk kerja sama PDIP dan Ansor, Gus Nabiel memastikan itu adalah hal konkret. Dan secara ideologis, takkan berbenturan. "Karena kami sama-sama memiliki frame kebangsaan. Dan yang biasa mengganggu kami juga sama," tambah Gus Nabiel.
Di tempat yang sama, Gus Yaqut menegaskan, pihaknya menerima banyak ilmu lewat pertemuan dengan Hasto bersama jajarannya. Khususnya mengenai kebangsaan dan peradaban.
"Kami mendapat inspirasi membangun kembali peradaban Indonesia yang dulu pernah maju," kata Gus Yaqut.
Lebih jauh, dia menuturkan kebersamaan PDIP dengan NU bukanlah isapan jempol. Sebab keduanya seakan selalu diikat oleh rasa yang sama.
Dia mencontohkan, bagaimana kaum nasionalis dan NU menghadapi ancaman dari kelompok-kelompok yang mengancam keutuhan bangsa, bahkan sering melakukan upaya adu domba.
"Malam ini menjadi penguatan komitmen agar itu tak terjadi. Kita rasakan betul itu. Selama ini Islam dibenturkan dengan Pancasila. Dan kami sepakat menyelesaikan ini lewat kerja bersama," pungkasnya.
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Yasonna Soal Pencekalan Harun Masiku: Kita Tunggu Datang Saja
Ketua WP KPK Cuma Senyum Pembocor Sprinlidik ke Masinton Mirip Namanya
KPK Pastikan Belum Tertangkapnya Harun Masiku Tak Ganggu Penyidikan
PDIP Minta Dewan Pengawas Periksa Pegawai KPK yang Akan Geledah Kantor DPP
Dibilang Lakukan Pembiaran, Ketua KPU Sebut Wahyu Tak Lapor Mau Ketemu PDIP
PDIP: Jika Gerindra-PKS Sudah Sepakat Siapa Wagub DKI, Besok Kita Tindaklanjuti