Bertemu JK, Komandan Marinir buat kegiatan selamatkan terumbu karang
Kegiatan ini akan dilakukan mulai dari wilayah ujung Barat Indonesia hingga wilayah ujung Timur Indonesia.
Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) Buyung Lalana mengaku prihatin dengan kelestarian lingkungan bahari Indonesia. Buyung menyoroti kondisi terumbu karang yang kian rusak akibat perilaku manusia.
"Marinir konsen terhadap kondisi terumbu karang, dari tahun ke tahun ada penurunan kualitas terumbu karang, baik yang hancur maupun yang rusak, kurang lebih 5 persen tiap tahun," ujar Buyung di kantor wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (30/6).
Bertolak dari kondisi terumbu karang yang dinilai semakin memprihatinkan ini, Korps Marinir, lanjut Buyung, akan melakukan kegiatan penyelamatan terumbu karang. Kegiatan ini akan dilakukan mulai dari wilayah ujung Barat Indonesia hingga wilayah ujung Timur Indonesia.
"Marinir peduli terhadap lingkungan, kita akan lakukan kegiatan global dari Sabang sampai Merauke. 2 Bulan ke belakang kita sudah mulai kegiatan ini, Pulau Weh, Padang, Baluran, Bunaken, sampai ke Merauke. ini kita laksanakan kegiatan penyelamatan terumbu karang," tutur Buyung.
Kegiatan ini kemudian dilaporkan kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Menurut Buyung, JK sangat mendukung kegiatan tersebut.
"Beliau (JK) sangat dukung sekali kegiatan ini dan insya Allah 16 Agustus, sehari sebelum peringatan kemerdekaan, kita akan laksanakan serentak di seluruh wilayah Indonesia," ujarnya.
Ada sekitar 50 titik yang menjadi konsentrasi Marinir dalam upaya penyelamatan terumbu karang. Saat ini, di titik-titik tersebut sudah dibuat substrat terumbu karang.
"Kita sudah tanam sehingga kita harap terumbu karang bisa terpelihara, kerusakan bisa kita perbaiki," ucap Buyung.
Kerusakan terumbu karang, Buyung menambahkan, tentu berimbas kepada perekonomian Indonesia. Pasalnya, terumbu karang merupakan tempat ikan-ikan berkembangbiak.
"(Rusak terumbu karang) Itu juga akan merusak ikan yang ada di sana, ikan kan juga bertelur, rumah nya di karang, ada juga yang makan bunga karang, apabila tingkat kerusakan tinggi akan merugikan nelayan," jelas Buyung.
Dirinya mengimbau semua pihak yang bermata pencaharian di laut untuk selalu menjaga dan memelihara lingkungan laut, terutama terumbu karang.
"Jauhi pengeboman juga penyebaran tuba atau racun. Kalau dijauhi tentu akan meningkatkan jumlah ikan dan penghasilan nelayan, pariwisata juga akan meningkat. Apalagi Indonesia sebagai poros maritim," tutupnya.