Bertemu Sultan selama 3 jam, Anies minta nasihat pimpin Jakarta
Dalam pertemuan yang digelar tertutup itu, Anies mengaku bersilaturahmi dan memohon doa restu untuk mengemban tugas sebagai Gubernur DKI Jakarta kepada Sultan. Selain itu Anies pun juga bertukar pikiran tentang bagaimana mengelola Jakarta kepada Sultan.
Gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan menemui Gubernur DIY yang juga merupakan Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan HB X. Anies datang ke Keraton Kilen pada Selasa (17/8) malam sekitar pukul 20.15 WIB dan selesai berbincang dengan Sultan pada Rabu (18/8) dini hari sekitar pukul 00.05 WIB.
Dalam pertemuan yang digelar tertutup itu, Anies mengaku bersilaturahmi dan memohon doa restu untuk mengemban tugas sebagai Gubernur DKI Jakarta kepada Sultan. Selain itu Anies pun juga bertukar pikiran tentang bagaimana mengelola Jakarta kepada Sultan.
"Saya tumbuh besar di Yogyakarta. Kemudian akan mengemban tugas di Jakarta. Sebagai orang baru yang akan bertugas saya bertemu dengan Sultan yang merupakan gubernur paling lama di Indonesia. Pengalaman Sultan sangat luar biasa dan saya belajar darinya," ujar Anies usai bertemu Sultan.
Anies menjelaskan bahwa ada kesamaan antara Jakarta dan Yogyakarta. Kedua wilayah ini, lanjut Anies, warganya datang dan berasal dari mana saja. Hanya bedanya warga yang datang ke Yogyakarta untuk belajar sedangkan warga yang datang ke Jakarta untuk bekerja.
"Kebhinekaan di Yogyakarta luar biasa. Saya belajar banyak dari kebhinekaan di Yogyakarta," tutur Anies.
Anies menyampaikan bahwa di Yogyakarta sejak zaman Sultan HB IX, selalu memberi perhatian pada para pendatang. Warga pendatang, kata Anies, tidak dianggap sebagai orang luar tetapi dianggap saudara sebangsa dan setanah air.
"Tadi Sultan cerita tentang Sultan HB IX. Ketika ada pendatang yang menuntut ilmu di Yogyakarta, daerah asalnya mengalami bencana alam, Pemda DIY mengambil alih pelajar dari daerah itu. Para pelajar dibiayai dan diberi beasiswa oleh Pemda DIY padahal mereka bukan warga DIY," cerita Anies.
Anies menyebut bahwa apa yang dilakukan oleh Sultan HB IX sangat luar biasa. Yang bukan warganya, lanjut Anies, tetap dianggap saudara sebangsa. Tata kelola pemerintahannya sangat mengayomi warga.
"Sebagai pemerintah, tugas kita melindungi, mencerdaskan dan menyejahterakan warga Indonesia. Bukan hanya warga dari daerah tertentu saja tetapi semua warga yang ada di daerah yang dipimpin. Karena mereka juga warga Indonesia," pungkas Anies.
Baca juga:
Anies-Sandi ogah ikut campur rencana Jokowi pindahkan ibu kota
Gerindra bakal di baris terdepan bila Anies-Sandi khianati warga DKI
Anies: Anak yang melakukan bullying selain pelaku sekaligus korban
Tata bantaran kali Ibu Kota, Anies contek Sungai Winongo Yogyakarta
Belajar dari Sultan, Anies janji jaga pluralisme di Jakarta
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Apa yang dikatakan Anies Baswedan dalam video yang beredar? "Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer," Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar."Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings."
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Apa yang ingin diberantas oleh Anies Baswedan? “Saya sudah berkomitmen untuk memberantas semua kegiatan ilegal, semua itu harus diberikan sanksi tegas dan dihukum,” tutupnya.
-
Apa berita bohong yang disebarkan tentang Anies Baswedan? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
-
Siapa kakek buyut dari Anies Baswedan? Umar merupakan kakek buyutnya.