Berulang kali coba bunuh diri, wanita ini selalu selamat
Sayatan benda tajam di lengan, hujaman gunting, menabrakkan mobil, hingga menenggelamkan diri sudah dilakukannya.
Bulan Mei dibuka dengan aksi bunuh diri seorang buruh pabrik minuman ringan. Pria bernama Sabastian Manupati ini nekat membakar dirinya, kemudian melompat dari atap Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Jumat (1/5).
Aksi nekat ini berlangsung sekitar pukul 16.50 WIB. Kejadian tersebut dilakukan saat penyanyi Ahmad Dhani tampil di hadapan para buruh. Akibat aksi tak diduga ini, kegiatan yang sedianya berlangsung sampai malam hari terpaksa dihentikan.
Keesokan harinya, seorang pria ditemukan gantung diri di depan KFC Lenteng Agung, Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Aksi bunuh diri ini berimbas pada lalu lintas di sekitar lokasi. Laju kendaraan dari arah Depok menuju Jakarta macet di sekitar lokasi kejadian.
Aksi menghilangkan nyawa sendiri memang semakin marak terjadi. Himpitan ekonomi, kisah asmara hingga penyakit, kerap menjadi alasan seseorang nekat bunuh diri. Meski demikian, tak sedikit yang berupaya melakukan aksi bunuh diri namun gagal.
Salah satunya Irma Rahayu. Irma mengaku berkali-kali mencoba menghilangkan nyawanya sendiri. Beberapa cara dilakukan Irma untuk mengakhiri hidupnya. Mulai dari sayatan benda tajam di lengan, hujaman gunting, menabrakkan mobil, hingga menenggelamkan diri ke dalam air sudah dilakukannya. Namun, kematian belum sudi untuk menjemputnya hingga kini.
"(Upaya bunuh diri) Itu (terjadi) tahun 2007 sampai 2008," tutur Irma kepada merdeka.com, Selasa (5/5).
Menurut Irma, beberapa kali upaya bunuh diri gagal dilakukan, membuat dirinya semakin matang mempersiapkan proses bunuh diri berikutnya, agar nyawanya tidak dapat diselamatkan. Dalam upaya bunuh diri di tahun 2008, Irma memaparkan dirinya bertekad untuk mengakhiri hidupnya dengan cara menenggelamkan diri ke dalam air.
Belajar dari pengalaman gagal sebelumnya, kali ini Irma memastikan tidak ada celah untuk dirinya selamat dari upaya bunuh diri. Irma pun menyiapkan pemberat tubuh untuk menahan dirinya di dalam air. Pemberat tersebut dipastikan tidak memiliki celah untuk Irma keluar dari rendaman air. Posisi tubuh pun sudah dipastikan bakal membawa Irma pada ajalnya. Namun, dalam upaya bunuh diri terakhir itu, Irma mengalami hal di luar dugaan, bahkan di luar nalarnya sendiri.
"Nenggelemin diri itu yang terakhir. Sudah pakai pemberat (supaya tidak bisa bangun). Udah gak mungkin bangun, udah disiapin semuanya, gak mungkin bisa bangun lagi. Terus yang saya ingat pas gelembung udara (napas) mulai abis, mulai masuk air, udah mulai mikir 'ini dia nih (proses mati)' saya dengar suara azan (di dalam air), aneh, perasaan pagi. Terus seperti ada (sosok) yang jenggut rambut saya (ke atas) kenceng banget, sampai pemberat itu meluncur ke kaki, ya akhirnya kaki saya yang sakit karena itu (pemberat) kan berat banget," papar Irma.
Hingga kini, Irma tidak pernah tahu apa atau siapa yang menariknya dari dalam kubangan air tersebut.