BI Solo akan bagikan alat pendeteksi uang palsu di sejumlah pasar
Alat pendeteksi dibagikan mengingatnya maraknya peredaran uang palsu.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo, Jawa tengah akan melakukan koordinasi dengan kepolisian terkait peredaran uang palsu di wilayahnya. Koordinasi dilakukan usai penggerebekan pabrik uang palsu di Perumahan Fajar Indah, Colomadu, Selasa (23/2) lalu.
“Kami tengah berkoordinasi dengan Kepolisian mengenai kabar itu,” ujar Deputi KPw BI Solo Hendik Sudaryanto, Jumat (26/2).
Hendrik mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan jumlah peredaran uang palsu yang beredar di wilayah Solo Raya. Untuk mendeteksi peredaran, lanjut Hendrik, BI bekerjasama dengan Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Jawa Tengah Surakarta akan membagikan 271 alat pendeteksi upal (sinar UV) di sejumlah pasar tradisional.
"Bersama BMPD kami akan membagikan 271 alat deteksi uang palsu melalui Dinas Pengelola Pasar. Karena transaksi di pasar tradisional menggunakan uang tunai, jadi sangat rentan kemasukan uang palsu," katanya.
Menurut Hendrik, alat pendeteksi uang palsu tersebut akan dibagikan di Pasar Gede, Pasar Legi, dan Pasar Nusukan Solo. Dia menengarai selama ini potensi peredaran uang palsu di ketiga pasar tersebut tinggi, karena transaksi jual belinya juga sangat besar.
"Kalau belum memiliki alat sinar UV, masyarakat bisa mendeteksi dengan cara diraba, dilihat, dan diterawang (3D). Uang yang sering dipalsukan biasanya pecahan besar, Rp100 ribu dan Rp50 ribu," jelasnya.