Biar untung besar, pabrik besar di Palembang campur tahu dengan formalin
Tersangka Aong mengaku pabrik tahu itu sudah beroperasi sejak empat tahun lalu. Hanya saja, dia berdalih campuran formalin baru diproduksi sekitar empat bulan lalu dengan tujuan lebih tahan lama sehingga lebih banyak meraup untung.
Polda Sumsel membongkar pabrik tahu yang mengandung formalin. Pabrik itu terbilang besar karena mampu memproduksi delapan ribu tahu per hari. Pabrik tersebut berada di Jalan Setunggal, Kecamatan Ilir Timur III, Palembang.
Seorang pegawai bernama Aong (30) telah ditangkap. Sedangkan pemiliknya tak tahu keberadaannya.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan makanan Padang mulai banyak di Jakarta? Warung makan Padang belum sebanyak setelah tahun 1970an. Makan makanan Padang bagi mahasiswa zaman itu, terasa mahal. Sekali-sekali saja,” beber Firman Lubis.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan Ayam Kodok menjadi makanan khas Jakarta? Menurut kisah, menu ini sudah ratusan tahun digemari warga ibu kota, bersamaan dengan kuliner legendaris lainnya yakni ikan gabus pucung dan sup daging sapi.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
Tersangka Aong mengaku pabrik tahu itu sudah beroperasi sejak empat tahun lalu. Hanya saja, dia berdalih campuran formalin baru diproduksi sekitar empat bulan lalu dengan tujuan lebih tahan lama sehingga lebih banyak meraup untung.
"Saya ditugaskan bos buat mencampur tahu dengan formalin, tapi baru empat bulan ini," ungkap tersangka Aong, Jumat (13/4).
Dikatakannya, dalam sehari pabrik itu bisa memproduksi tahu sebanyak delapan ribu. Semuanya diedarkan ke dua pasar tradisional di Palembang, yakni di Pasar Lemabang dan Pasar Perumnas.
"Setiap hari habis terjual, untungnya bisa lima ratus ribu," katanya.
Kapolda Sumsel, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, mengatakan penggerebekan dilakukan atas laporan warga yang curiga dengan aktivitas pabrik. Penyidik masih memburu pemilik pabrik dan orang yang menjual formalin.
"Tersangka kita kenakan undang-undang kesehatan, undang-undang pangan dan barang berbahaya dengan ancaman lima tahun penjara. Barang bukti 80 ember berisi 8 ribu tahu positif mengandung formalin," ujarnya.
Sementara itu, Kepala BPOM Palembang, Dewi Prawitasari menilai kandungan formalin di tahu itu sangat banyak sehingga mengubah warna menjadi ungu terang. Jika dikonsumsi terus-menerus akan mudah mengalami kanker bahkan kematian.
"Dicampur dua sendok makan formalin saja bisa sebabkan kematian. Ini yang perlu dipahami warga," jelasnya.
Baca juga:
Jamu ilegal dijual online, peracik ditangkap BPOM
Hati-hati ladies, 7 makanan ini bisa turunkan kesuburanmu
Awas, konsumsi 10 makanan ini bisa membuatmu terkena siksaan sembelit
Hindari konsumsi 7 makanan ini saat kamu sedang mengalami ISK
BPOM: Cacing pada olahan ikan makarel karena faktor alam, 22 juta kaleng ditarik
Sidak pasar swalayan, BBPOM Padang temukan 145 kaleng sarden isi cacing
Produsen tegaskan produk mengandung cacing hanya makarel bukan sarden