Bikin resah, sales ensiklopedi permurtadan dibekuk polisi syariah
Dugaan aksi pendangkalan akidah dan pemurtadan melalui penyebaran buku kembali terungkap di Aceh.
Dugaan aksi pendangkalan akidah dan pemurtadan melalui penyebaran buku kembali terungkap di Aceh. Kali ini dugaan ini terjadi di Kabupaten Bireuen mulanya diamankan oleh pegawai Sekretariat Dewan (Sekwan) Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Bireuen.
Kepala Seksi Trantib Polisi Syaria Bireuen, Mukhsin mengatakan, mulanya mereka mengaku sebagai sales memasarkan buku-buku tersebut. Karena merasa curiga, kemudian pegawai Sekwan DPRK meminta keterangan dan menghubungi petugas.
-
Apa yang menjadi daya tarik utama wisata religi di Aceh? Aceh merupakan salah satu destinasi utama bagi wisata religi di Indonesia dengan keindahan yang memukau. Salah satu daya tarik utama adalah Masjid Raya Baiturrahman yang terletak di pusat Kota Banda Aceh.
-
Dimana lokasi Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh? Terletak di pusat kota Provinsi Aceh, masjid ini tak hanya tempat ibadah, masjid ini juga saksi perlawanan rakyat Aceh atas penjajahan dan masa-masa era kejayaan kesultanan Aceh.
-
Siapa yang berperan dalam menjalankan Lembaga Agama? Lembaga agama dibentuk oleh umat beragama dengan maksud untuk memajukan kepentingan hidup beragama yang ada dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
-
Apa saja tempat wisata di Banda Aceh yang terkenal dengan sejarahnya? Banda Aceh menyimpan khazanah budaya, monumen, tempat-tempat bersejarah, dan makam raja-raja seperti makan Sultan Iskandar Muda dan makam Syekh Abdurrauf Syiah Kuala.
-
Dimana lokasi petani di Aceh yang sedang panen cengkih? Seorang petani menunjukkan segenggam cengkih atau cengkeh yang telah dipetik setelah panen di sebuah hutan di Lhoknga, Aceh, pada 30 Januari 2024.
-
Kapan Masjid Raya Sumatra Barat diresmikan? Awal pembangunan masjid ini ditandai dengan peletakan batu pertama pada 21 Desember 2007 silam.
"Seorang di antaranya menawarkan buku kepada anggota dewan dan pegawai sekretariat DPRK, saat diteliti isi buku itu ada yang mencurigakan," ucap Mukhsin, Senin (2/1).
Kemudian pegawai Sekwan menanyakan kepada yang bersangkutan apakah ada rekannya yang lain. Lalu terungkap mereka ada lima orang yang sedang berada di sejumlah kawasan di seputar kota Bireuen.
"Lalu satu per satu rekannya dihubungi untuk datang ke kantor DPR Kabupaten Bireuen, setelah kelimanya berkumpul, pegawai di sana menelepon kami untuk mengamankan mereka ke kantor," jelas Mukhsin.
Kelima warga yang ditahan Polisi Syariat itu adalah AP (32) pria asal Aceh Selatan, Cici (21) dan Nhy (23) asal Banda Aceh, Rmt (21) asal Aceh Besar dan Pi (23) asal Meulaboh, Aceh Barat.
Kemudian setelah mendapatkan laporan, kata Mukhsin, petugas langsung menuju ke DPRK untuk menjemput kelimanya guna penyelidikan lebih lanjut. Selanjutnya akan berkoordinasi dengan Dinas Syariat Islam dan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kabupaten Bireuen untuk penelusuran lebih lanjut terhadap aktivitas kelima warga ini.
Buku yang dijual kelima warga ini berjudul My First Encyclopedia dalam edisi bahasa Indonesia. Buku ini diterbitkan Cat,s Pyjamas Book yang diproduksi di Kowlon, Hongkong. Sedikitnya ada lima buku dan beberapa brosur barang bukti yang diamankan.
Sementara itu AP, yang disebut sebagai koordinator mengatakan tidak paham mengapa mereka ditangkap Polisi Syariat. Sebab yang mereka tawarkan hanya produk buku untuk diperjualbelikan dan mereka hanya bekerja sebagai sales.
"Kami menjual buku ini di Banda Aceh, Sigli dan beberapa tempat lain tidak ada masalah, baru kali ini kami ditangkap," ucap AP.
AP mengaku menjual buku ini tidak ada niat seperti yang dituduhkan. Bahkan dia merasa tidak melakukan aktivitas pendangkalan akidah dan pemurtadan dengan menjual buku tersebut.
(mdk/tyo)