Bima Arya terinspirasi Jokowi dan Ridwan Kamil
"Tantangan terberat seorang pemimpin adalah menyatukan kata dengan perbuatan," ujar Bima Arya.
Setiap pemimpin memiliki gaya yang berbeda. Wali Kota Bogor Bima Arya enggan disamakan gaya kepemimpinannya dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang dikenal blusukan, atau Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.
"Jokowi ya Jokowi, Ahok ya Ahok, Bima Arya ya Bima Arya. Setiap orang pemimpin, setiap pemimpin punya cara masing-masing sesuai dengan karakter masing-masing," kata Bima Arya saat menerima merdeka.com di rumahnya, Jalan Pendopo 6, Kompleks Perumahan Baranangsiang Indah, Bogor, Minggu (6/4).
Meski enggan disamakan dengan Jokowi atau Ridwan Kamil, nyatanya Bima mengaku kalau dua tokoh tersebut adalah sumber inspirasinya.
"Ke depan, ya kita lihat saja bagaimana terjadi di lapangan. Saya banyak belajar dari teman-teman saya itu, banyak terinspirasi dari Mas Jokowi, banyak belajar dari Kang Emil di bandung," lanjutnya.
Ketika ditanya soal gaya kepemimpinannya nanti, Bima mengatakan akan menjadi pemimpin yang bisa mensinergikan antara kata dengan perbuatan, berdiri di atas semua kepentingan dan berani melakukan hal-hal yang tidak menguntungkan kepentingan sendiri.
"Pemimpin itu harus satu antara kata dengan perbuatan. Tantangan terberat seorang pemimpin adalah menyatukan kata dengan perbuatan. Jadi PR ke depan yang paling terberat adalah menyatukan itu, kata dan perbuatan," ujar Bima.
Dia mencontohkan dalam aspek pemberantasan korupsi. Jika berkoar berantas korupsi, maka harus dimulai dari keluarga terdekat. "Kalau saya bilang harus bekerja keras, saya harus paling bekerja keras. Kalau saya bilang warga Bogor optimis, saya harus yang paling optimis. Tantangan terberat adalah itu," lanjutnya.