Putus Mata Rantai Covid-19, BIN Gelar Rapid Test Covid-19 di BPK
Badan Intelijen Negara (BIN) menggelar rapid test Covid-19 di kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK, Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta, Kamis (18/6). BIN menyediakan 1.000 alat tes cepat Covid-19 dan dua mobil laboratorium PCR.
Badan Intelijen Negara (BIN) menggelar rapid test Covid-19 di kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta, Kamis (18/6). BIN menyediakan 1.000 alat tes cepat Covid-19 dan dua mobil laboratorium PCR.
Hingga pukul 10.30 WIB, dari 90 orang yang mengikuti rapid test, terdapat lima di antaranya yang reaktif dan diminta mengikuti swab test.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Siapa yang dinyatakan positif Covid-19 pertama di Indonesia? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
Ketua Pelaksana Harian Sub Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 BIN, Brigjen TNI Irwan Mulyana mengatakan, BIN terus membantu pemerintah dalam mempercepat upaya penanganan Covid-19 di Indonesia. Salah satunya bekerja sama dengan BPK dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 untuk melaksanakan tes cepat bagi jajaran staf dan auditor BPK.
Irwan meninjau kegiatan tes cepat massal tersebut, didampingi Pimpinan Badan Pemeriksaan Keuangan I Hendra Susanto.
Kegiatan tes cepat massal itu merupakan instruksi dari Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan sebagai deteksi awal penanganan wabah Covid-19 di lembaga pemerintah.
"Jadi kegiatan ini merupakan salah satu sumbangsih nyata BIN bekerja sama dengan BPK untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Mudah-mudahan upaya ini dapat membuahkan hasil dan tindakan yang cepat dan terukur," kata Irwan. Dikutip dari Antara.
Irwan menegaskan BIN akan terus menjalin kerja sama dengan lembaga-lembaga pemerintah lainnya dalam melakukan tes massal Covid-19.
"Terima kasih kepada BPK yang telah mempercayakan kami untuk melaksanakan kegiatan rapid test ini. Kami harapkan kementerian dan lembaga lain juga bisa membantu dalam mengidentifikasi awal penyebaran wabah ini," tuturnya.
Dalam kegiatan itu, BIN menyediakan 1.000 alat tes cepat dan menerjunkan dua unit mobil laboratorium PCR untuk swab test atau tes usap yang hasilnya akan langsung keluar dalam waktu lima jam.
"Nantinya, peserta yang (hasilnya) reaktif akan dilanjutkan dengan swab menggunakan mobil laboratorium milik BIN. Jika ada yang positif akan dirujuk ke rumah sakit atau isolasi mandiri," ucapnya menegaskan.
Sementara itu, I Hendra Susanto mengatakan kegiatan tes cepat Covid-19 dimaksudkan untuk memastikan kesehatan dari auditor dan staf yang ada di BPK.
"Ini juga akan membantu pemerintah dan BNPB untuk menambah jumlah sampling. Selama ini isunya kan Indonesia kurang penanganannya. Dengan kerja cepat dari BIN yang bekerja sama dengan BPK, mudah-mudahan sampling-nya akan terus bertambah dan kita bisa melawan Covid-19," katanya.
Apalagi, kata Hendra, BIN yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya sudah menemukan kombinasi obat Covid-19 sehingga membuktikan langkah yang dilakukan dari hulu dan hilir dari lembaga intelijen itu.
Total peserta rapid test mencapai 850 dengan 17 dinyatakan reaktif Covid-19.
Baca juga:
Pengembangan Alat Tes Covid Buatan Jabar Masuki Tahap Validasi
221 Warga Rusunawa Jati Rawasari Jalani Rapid Test
Rabbithole KTV & Lounge Gelar Rapid Test, Seluruh Pegawai Dinyatakan Negatif
120 Anggota Polresta Kediri Ikuti Rapid Test Covid-19, Hasilnya Nonreaktif
Ambil Paksa Jenazah Pasien Covid-19, Sejumlah Warga Manado Tolak Rapid Test
28 Ribu Warga di Surabaya Ikuti Rapid Test Covid-19 yang Digelar BIN