Birokrasi Lambat Dinilai Berdampak Penurunan Ekonomi di Batam
Rian mengatakan, Kota Batam sejak dulu sudah ditargetkan menjadi pusat industri dan manufaktur. Semua infrastruktur pendukung disiapkan untuk menunjang hal tersebut, namun menurut dia, sistem dijalankan saat ini tidak sejalan dengan pertumbuhan ekonomi diharapkan.
Bakal calon Wali Kota Batam 2020 dari jalur independen Rian Ernest melihat proses perizinan dan birokrasi yang lambat berdampak langsung pada penurunan ekonomi dan investasi di Kota Batam beberapa tahun terakhir.
Menurut dia, sistem dan proses yang ada saat ini tidak mendukung kemudahan dan kecepatan masuknya investor di Batam.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Apa yang dimaksud dengan Pilkada? Pilkada adalah proses demokratis di Indonesia yang memungkinkan warga untuk memilih pemimpin lokal mereka, yaitu gubernur, bupati, dan wali kota beserta wakilnya.
-
Kenapa Pilkada itu penting? Pilkada artinya singkatan dari Pemilihan Kepala Daerah, adalah salah satu momen krusial dalam sistem demokrasi kita.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
"Batam yang terkenal dengan industri dan manufaktur, mengalami perlambatan ekonomi karena minimnya investasi yang masuk. Sistem dan proses yang ada saat ini, tidak mendukung kemudahan dan kecepatan masuknya investor ke sini," kata Rian Ernest kepada wartawan, Senin (6/1).
Rian mengatakan, Kota Batam sejak dulu sudah ditargetkan menjadi pusat industri dan manufaktur. Semua infrastruktur pendukung disiapkan untuk menunjang hal tersebut, namun menurut dia, sistem dijalankan saat ini tidak sejalan dengan pertumbuhan ekonomi diharapkan.
"Badan perizinannya sudah disiapkan, tapi perizinannya tetap harus menunggu proses dari pejabat yang kadang memakan waktu lama. Ini berarti ada yang salah dengan sistemnya," kata Rian.
Pembenahan sistem dan birokrasi yang membutuhkan waktu tentu akan terus berpengaruh pada kondisi perekonomian warga Batam yang trennya sedang menurun. Untuk itu, Rian berkomitmen fokus pada program yang bisa berdampak langsung mengurangi beban ekonomi masyarakat, terutama dari lingkup terkecil yakni keluarga.
Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini berkomitmen untuk membebaskan Pajak Bumi Bangunan (PBB) jika nantinya terpilih sebagai orang nomor satu di Batam. "Dalam kondisi ekonomi saat ini, PBB harusnya bisa digratiskan. Pajak tanah ini bisa kita hilangkan untuk masyarakat dan pendapatan pajak kita dorong dari sektor konsumsi aktif seperti makanan dan hiburan," kata Rian yang pernah terlibat dalam tim perumus Pergub penggratisan PBB saat Ahok menjadi Gubernur DKI.
Beban lainnya yang saat ini dirasakan masyarakat Batam di lingkup terkecil adalah Uang Wajib Tahunan Otorita (UWTO). Meski sebelumnya sudah ada janji pemerintah untuk menggratiskan UWTO permukiman, realisasinya saat ini belum terlihat.
"Saya akan buat UWTO bisa dicicil bulanan. Janji pemerintah saat ini kan membebaskan seluruhnya dan ternyata tidak terealisasi karena proses politik yang rumit. Lebih baik, skemanya kita buat bisa dicicil bulanan dan jangan dibebankan langsung bertahun-tahun," kata Rian.
Mantan juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) ini juga melihat Batam yang dipenuhi oleh masyarakat kelas pekerja membutuhkan ruang terbuka hijau lebih banyak. Ruang terbuka yang lebih inklusif di mana warga bisa berkumpul, berinteraksi, dan berekreasi.
"Targetnya akan ada satu taman ramah anak di tiap kelurahan. Tidak semua masyarakat bisa mengakses area seperti mal, sehingga kita akan buat ruang terbuka yang lebih inklusif supaya seluruh lapisan masyarakat bisa berkumpul dan berinteraksi," ujar Rian.
Untuk maju di Pemilihan Wali Kota Batam 2020, Rian yang menggandeng tokoh Batam Yusiani Gurusinga harus mengumpulkan 49 ribu lembar dukungan beserta KTP. Saat ini, ia bersama relawan Batam Baru punya target mengumpulkan 60 ribu dukungan beserta KTP hingga batas waktu 20 Februari 2019 mendatang.
Baca juga:
Peningkatan Kualitas Masyarakat Harus Jadi Program Unggulan Calon di Pilkada Batam
Dukung Calon Independen Tak Rumit, Begini Caranya
Pemkot Harus Tegas Tangani Konflik Taksi Online dan Konvensional di Batam
Rian Ernest Deklarasi Maju Pilkada Kota Batam Lewat Jalur Independen
Calon Independen Dinilai Bawa Efek Positif & Bebas Utang Budi ke Parpol
Pilkada 2020, Batam Butuh Pemimpin yang Punya Komitmen Antikorupsi
Riant Ernest Andalkan Relawan Maju Pilkada Kota Batam