BKKBN Tunjuk Banyuwangi Jadi Pilot Project Aplikasi Pencegahan Stunting
Dalam rangka pencegahan stunting, Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pusat mengembangkan Aplikasi Elsiminl (Elektronik Siap Nikah dan Hamil).
Dalam rangka pencegahan stunting, Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pusat mengembangkan Aplikasi Elsiminl (Elektronik Siap Nikah dan Hamil). Ini merupakan aplikasi skrining, pendampingan, dan pencegahan stunting bagi calon pengantin. Banyuwangi dipilih menjadi pilot project penerapan aplikasi tersebut yang nantinya akan diterapkan secara nasional.
Konsultan Ahli Program Pembangunan Keluarga, Kedeputian Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN, dr. Riyo Kristian Utomo menjelaskan, Elsimil merupakan strategi pencegahan stunting dari hulu.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Kenapa Banyuwangi meraih penghargaan tersebut? "Alhamdulillah, hari ini di Istana Negara, kami menerima penghargaan yang diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Ini tentu mendorong semua elemen di Banyuwangi untuk terus kompak melakukan pengendalian inflasi secara lebih baik lagi, agar daya beli masyarakat selalu terjaga," ujar Ipuk.
-
Dimana insentif diserahkan kepada Banyuwangi? Insentif tersebut diserahkan langsung Menteri Keuangan, Sri Mulyani, kepada Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, di Jakarta, Senin (6/11).
Aplikasi ini berfungsi sebagai alat skrining untuk mendeteksi faktor risiko pada calon pengantin. Tujuannya memastikan setiap calon pengantin berada dalam kondisi ideal untuk menikah dan hamil.
Aplikasi ini juga menghubungkan calon pengantin dengan petugas pendamping, media edukasi tentang kesiapan menikah dan hamil terutama yang terkait faktor risiko stunting, dan alat pantau kepatuhan calon pengantin dalam melakukan treatment peningkatan stratus gizi untuk mempersiapkan kehamilan yang sehat.
Nantinya, aplikasi berbasis web dan mobile application itu wajib didownload dan diisi oleh setiap calon pengantin.
Di Banyuwangi sendiri, penerapan aplikasi ini dilakukan di Kecamatan Sempu, pada Sabtu (14/8/2021). Kegiatan dilakukan secara tatap muka dengan metode ceramah, praktik penggunaan aplikasi dan simulasi pendampingan, dan diskusi bersama sejumlah calon pengantin.
Dipilihnya Banyuwangi, ungkap Riyo, lantaran daerah ini memiliki kampung Keluarga Berencana (KB) yang pernah meraih nominasi 5 besar nasional pada tahun 2019 lalu. Selain itu, kinerja para kader dan penyuluh lapangan KB di Banyuwangi juga dinilai baik sehingga menjadi pertimbangan tersendiri bagi BKKBN pusat.
BKKBN juga mendatangkan tim ke Banyuwangi yang berisi antara lain Brian Sriprahastuti (Tenaga Ahli Utama pada Kantor Staf Presiden RI), dr. Victor Palimbong (Direktur Bina Ketahanan Remaja, BKKBN Pusat), Tim Pengembang Aplikasi, dan Tim Direktorat Bina Ketahanan Remaja BKKBN Pusat.
Tim BKKBN sendiri telah bertemu Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. Dalam kesempatan itu, Ipuk sangat mengapresiasi upaya BKKBN pusat dalam percepatan penurunan stunting di Indonesia.
"Iya, kemarin Sabtu kami bertemu tim BKKBN. Kami siap mendukung kebijakan pusat, termasuk upaya penurunan stunting ini," kata Ipuk, Senin (16/8).
Ipuk menyebut masalah stunting masih menjadi isu besar yang harus diatasi bersama. "Maka sinergi antara pusat dan daerah harus terus diperkuat untuk menyelesaikan permasalahan ini. Semoga nantinya Elsimin bisa membantu menurunkan stunting," kata Ipuk.
(mdk/hrs)