Blak-blakan Eks Bupati Banyuasin soal Patung Bung Karno Tak Mirip: Jangan Dibayar
Progres pembangunannya saat ini baru 60 persen. Ia meminta pemerintah setempat tidak membayar proyek jika hasilnya tidak mirip dengan fisik proklamator.
Patung tersebut dianggarkan ratusan juta. Tetapi hasilnya jauh dari kata mirip.
Blak-blakan Eks Bupati Banyuasin soal Patung Bung Karno Tak Mirip: Jangan Dibayar
Mantan Bupati Banyuasin Askolani angkat bicara terkait masalah itu. Askolani baru saja purnatugas pada 18 September 2023. Saat proyek itu dianggarkan, masih di bawah pemerintahannya.
Gubernur Sumsel melantik Hani Syopiar Rustam yang sebelumnya menjabat Sekretaris Ditjen Dukcapil Kemendagri sebagai Penjabat Bupati Banyuasin.
Askolani turut mencermati pemberitaan terkait proyek tersebut. Ia pun berkomentar melalui akun Instagram pribadinya @askolanijasiban, Kamis (21/9).
- Melihat Progres Pembangunan Training Center PSSI di IKN
- Potret Patung Bung Karno di Sumsel yang Telan Dana Rp500 Juta, Disorot Karena Disebut Tak Mirip
- Patung Tak Mirip Bung Karno, Kontraktor Klaim Pakai Pematung Profesional & Karyanya Ada di Pulau Kemaro
- Pertemuan Meja Bundar ASEAN-Kanada Pastikan Ketahanan Pangan Jangka Panjang
Askolani menyebut anggaran pembangunan patung itu sebesar Rp500 juta. Bukan Rp16 miliar seperti yang beredar. Hal itu ia dapatkan dari laporan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Banyuasin, Ardi Arpian.
Progres pembangunannya saat ini baru 60 persen. Ia meminta pemerintah setempat tidak membayar proyek jika hasilnya tidak mirip dengan fisik proklamator.
"Kalau memang tidak mirip saya minta dengan Pemkab melalui Kadis PU jangan dibayar," kata Askolani seperti dikutip, Jumat (22/9).
Berdasarkan data LPSE Banyuasin, proyek dengan nama paket pembangunan merk, patung Bung Karno dan aksesorisnya itu digarap kontraktor CT ATTAKI asal Palembang melalui lelang. Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUPR) Banyuasin sebagai penanggungjawab sekaligus pemilik proyek.
Dinas tersebut menggelontorkan anggaran dari APBD 2023 sebesar Rp500 juta. Namun dari LPSE Banyuasin tertera HPS (harga pokok satuan) sebesar Rp498.700.000.
Dalam LPSE, ada 12 kontraktor yang menjadi peserta lelang. CV ATTAKI memenangkan lelang karena dinilai memenuhi syarat, seperti evaluasi kualifikasi, pembuktian kualifikasi, evaluasi administrasi, dan evaluasi teknis.
Disebutkan juga, CV ATTAKI mengajukan penawaran nilai proyek sebesar Rp495.729.565,47 dan hasil negosiasi sebesar Rp495.173.220.
Pembangunan Belum Rampung
Terpisah, Kadis PUTR Banyuasin Ardi Arpian mengakui secara kasat mata ada ketidakmiripan patung dengan aslinya sehingga menjadi sorotan publik. Meski demikan, ia meminta semua pihak bersabar karena proses pembangunan masih berlangsung.
"Masih belum selesai, kita lihat nanti," ungkap Kadis PUTR Banyuasin Ardi Arpian, Kamis (21/9).
Ardi Arpian tidak mengetahui pembuat patung yang dipakai kontraktor. Dia mengklaim sudah menyerahkan sketsa atau gambar patung mestinya dibuat pemenang proyek.
Ardi Arpian memastikan akan meminta kontraktor membongkar patung itu jika hasilnya tidak sesuai. Pihaknya akan mengawasinya hingga pembangunannya rampung.