BMKG Keluarkan Peringatan Diri Potensi Kebakaran Lahan dan Hutan di NTT
Agung mengatakan umumnya peristiwa kebakaran hutan dan lahan terjadi akibat aktivitas manusia baik disengaja maupun tidak saat membuka lahan untuk kegiatan pertanian atau perkebunan.
Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi kebakaran lahan dan hutan di wilayah Nusa Tenggara Timur yang sudah memasuki musim kemarau.
"Potensi kebakaran lahan dan hutan mengancam sebagian besar wilayah NTT dengan kategori mudah dan sangat mudah terbakar karena kondisi sekarang sudah masuk musim kemarau yang mengakibatkan munculnya titik panas," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang BMKG Agung Sudiono Abadi di Kupang, dilansir Antara, Senin (2/5).
-
Kapan Ujung Kulon Janggan buka? Ujung Kulon Janggan dibuka mulai pukul 07.00 hingga 18.00.
-
Dimana BMKG memprakirakan cuaca cerah? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Jakarta dan Kepulauan Seribu cerah dan cerah berawan pada Sabtu (30/9).
-
Kapan Kebun Buah Mangunan buka? Tempat ini buka setiap hari mulai pukul 05.00 hingga 17.30 WIB.
-
Bagaimana situs Bukit Kerang terbentuk? Sampah-sampah ini berupa kerang atau remis yang seiring berjalannya waktu terus menumpuk hingga membentuk bukit.
-
Bagaimana MKMK dibentuk? Ketiga orang ini dipilih secara aklamasi oleh seluruh hakim konstitusi.
-
Kapan BMKG mengimbau pemudik untuk mewaspadai cuaca ekstrem di Jateng? Pada Minggu (7/4), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau pemudik khususnya yang mengendarai sepeda motor agar mewadahi potensi cuaca ekstrem dengan intensitas sedang-lebat yang disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayag Jateng.
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan peringatan dini kebakaran lahan dan hutan di NTT yang berlaku per 2 Mei 2022. Agung menyebutkan sejumlah daerah yang dalam kondisi rentan atau sangat mudah mengalami kebakaran hutan dan lahan yaitu Kabupaten Kupang, Rote Ndao, Sabu Raijua, sebagian Sumba Timur, Sumba Tengah.
Selain itu sebagian Kabupaten Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Lembata, Flores Timur, dan Sikka, Nagekeo. Potensi kebakaran hutan dan lahan sangat mudah terjadi karena alang-alang atau dedaunan yang biasanya menutup lantai hutan dalam kondisi sangat kering dan sangat mudah terbakar.
Ia menyebutkan hanya sebagian kecil Timor Tengah Selatan, sebagian besar Manggarai Timur, Manggarai, dan Manggarai Barat yang relatif lebih aman. Agung mengatakan umumnya peristiwa kebakaran hutan dan lahan terjadi akibat aktivitas manusia baik disengaja maupun tidak saat membuka lahan untuk kegiatan pertanian atau perkebunan.
Selain itu juga akibat tindakan warga yang membuang puntung rokok ataupun petasan yang membuat api mudah tersambar pada rumput atau daun yang kering. Agung mengimbau warga agar menghindari berbagai aksi yang rawan memicu kebakaran karena saat ini angin di wilayah NTT sudah mulai terasa cukup kencang.
"Jika ada titik api maka dapat merambat dengan cepat akibat angin yang kencang sehingga harus dihindari," katanya.
Baca juga:
Antisipasi Karhutla saat Lebaran, KLHK Kirim Helikopter ke Riau
50 Hektare Lahan di Indragiri Hilir Terbakar Gara-Gara Ulah Satu Orang
Kepala BNPB Beberkan Strategi Mitigasi Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan
15 Titik Panas Terpantau di Sumatera Utara
Kebakaran Lahan Gambut di Kampar, 1 Hektare Kebun Sawit Hangus