BMKG Minta Warga Cirebon Waspada Angin Kencang Capai 56 km/jam
Karena angin kencang yang menyertai hujan bisa mengakibatkan pohon tumbang, baliho roboh dan gelombang laut tinggi di perairan utara Cirebon-Indramayu.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, meminta warga lebih waspada dengan adanya peningkatan kecepatan angin di wilayah Cirebon yang bisa mencapai maksimal hingga 56 km per jam.
"Kami mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap dampak yang bisa ditimbulkan oleh peningkatan kecepatan angin," kata Prakirawan Cuaca BMKG Stasiun Kertajati Ahmad Faa Iziyn di Majalengka, Rabu.
-
Kapan Bedug Ngamuk Cilongok dipindahkan dari Cirebon? Mengutip YouTube Sigit Wahyu, bedug ini diketahui dipindahlan pada November 2023 lalu.
-
Kenapa Ngirab di Cirebon dilakukan? Dipercaya, tradisi ini bisa membawa keberkahan dan keselamatan, terutama jika dilakukan di hari Rabu terakhir bulan Safar.
-
Mengapa Kali Angke sering banjir? Sayangnya, Kali Angke masih kerap tak kuat menahan luapan air sehingga sering menyebabkan banjir.
-
Dimana BMKG memprakirakan cuaca cerah? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Jakarta dan Kepulauan Seribu cerah dan cerah berawan pada Sabtu (30/9).
-
Di mana Curug Ciangin berada? Terletak di Kampung Neglasari, RT.017/RW.04, Kelurahan Cibeusi, Kecamatan Ciater, destinasi ini sangat sayang jika dilewatkan begitu saja.
-
Di mana banjir di Cirebon timur terjadi? Banjir di wilayah Cirebon timur ini kemudian viral di media sosial pada Rabu (6/3). Dalam video yang beredar terlihat sejumlah karyawan kesulitan mengevakuasi kendaraan roda dua miliknya yang terparkir di area pabrik.
Faiz mengatakan dampak kecepatan angin yang bisa mencapai 56 km per jam tersebut, harus lebih diwaspadai oleh masyarakat. Karena angin kencang yang menyertai hujan bisa mengakibatkan pohon tumbang, baliho roboh dan gelombang laut tinggi di perairan utara Cirebon-Indramayu.
Menurutnya, peningkatan kecepatan angin di wilayah Cirebon yang terdiri dari Kota/Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan, disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan udara yang cukup signifikan.
"Terutama di wilayah selatan dan utara Ekuator Indonesia serta adanya sirkulasi siklonik di sebelah selatan Pulau Jawa," ujarnya.
Sehingga, lanjut Faiz, berpengaruh terhadap peningkatan kecepatan angin di Jawa Barat termasuk wilayah Cirebon.
Berdasarkan hasil pengamatan BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati, arah angin umumnya dari barat laut dengan potensi kecepatan maksimum mencapai 56 km per jam.
Baca juga:
30 Rumah Rusak di Luwu Sulsel Akibat Angin Kencang
Usai Banjir Bandang, Aceh Tenggara Dihantam Puting Beliung, 29 Rumah Rusak
Angin Kencang Melanda Gayo Lues, 21 Rumah Warga Rusak
Saking Derasnya Hujan, Mobil Ini Tercebur ke Sungai karena Sopir Salah Kira Jalan
Tenda Vaksinasi di Makassar Terbang ke Laut Diterjang Angin, Dua Peserta Terluka