BNPB Mulai Ekspedisi Desa Tangguh Tsunami di Banyuwangi
Kepala BNPB, Letjen (TNI) Doni Monardo menjelaskan, kegiatan ekspedisi Destana tsunami, khususnya di Pulau Jawa,akan berlangsung selama 34 hari, mulai 12 Juli hingga 17 Agustus 2019.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar ekspedisi ke sejumlah kelurahan dan desa di pesisir selatan Jawa agar masyarakat lebih tanggap bencana, khususnya tsunami. Ekspedisi untuk membentuk masyarakat Desa Tangguh Bencana (Destana) resmi dimulai dari Pantai Marina Boom, Kabupaten Banyuwangi, Jumat (12/7).
Tidak hanya di Jawa, BNPB juga bakal menggelar di pulau rawan bencana tsunami lain, seperti Sumatera, Sulawesi, Papua dan kepulauan lain. Kepala BNPB, Letjen (TNI) Doni Monardo menjelaskan, kegiatan ekspedisi Destana tsunami, khususnya di Pulau Jawa,akan berlangsung selama 34 hari, mulai 12 Juli hingga 17 Agustus 2019.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Apa penghargaan yang diraih Banyuwangi? Diserahkan Presiden RI Joko Widodo kepada Bupati Ipuk Fiestiandani di Istana Negara, Kamis (31/8/2023), Banyuwangi berhasil mempertahankan predikat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik 2022 se-Jawa dan Bali.
"Pertama kita harus tahu negara Indonesia masuk ancaman tertinggi di dunia. Bagaimana menyiapkan desa di selatan pulau Jawa, bisa menjadi desa tangguh bencana alam," kata Doni saat menemui ratusan peserta tanggap bencana di Banyuwangi.
BNPB Mulai Ekspedisi Desa Tangguh Tsunami di Banyuwangi ©2019 Merdeka.com
Setelah dari Kabupaten Banyuwangi, ekspedisi akan berlanjut ke Jawa Tengah dan Jawa Barat sampai dengan Kabupaten Serang, Banten. Total terdapat 584 desa dan kelurahan rawan bencana tsunami. Kegiatan ini bersinergi dengan BSN, Kemendagri, Kominfo, Pemkab, Pemprov, BMKG, relawan penanggulangan bencana, PMI, akademisi serta semua elemen masyarakat.
Doni menambahkan, dalam 19 tahun terakhir, jumlah korban bencana yang diakibatkan oleh gempa, likuivaksi, dan tsunami di Indonesia telah mencapai 1.300.000 orang. "Jumlah itu melebihi korban senjata di dunia, terutama Timur Tengah. Jadi tsunami merupakan senjata paling mematikan di dunia," katanya.
Agar jumlah dan dampak korban bencana bisa ditekan, upaya membentuk desa tanggap bencana perlu terus dilakukan oleh semua pihak, tidak hanya BNPB. "Kira-kira bisa gak sebanyak ini, kalau masyarakat tahu, mengambil langkah penyelamatan, kemungkinan korbannya tidak akan sebesar itu," jelasnya.
BNPB Mulai Ekspedisi Desa Tangguh Tsunami di Banyuwangi ©2019 Merdeka.com
Sementara itu, Direktur Pemberdayaan Masyarakat BNPB Lilik Kurniawan menambahkan, kegiatan ekspedisi Destana akan diisi dengan materi-materi tentang mitigasi kebencanaan, cara menyelamatkan diri dan mendeteksi tanda-tanda adanya tsunami.
"Ketahanan di daerah, di desa dan kelurahan, harus dimulai oleh masyarakat itu sendiri, karena peralatan, SDM, personel masih lemah di daerah. Ini juga membantu pemerintah daerah, khususnya kawasan rawan bencana," paparnya.
Tidak hanya itu, peserta ekspedisi juga melakukan pemasangan rambu-rambu bencana dan penanaman bibit pohon cemara atau yang memiliki nilai guna. "Ini ekspedisi yang pertama dilakukan, di mulai dari Banyuwangi. Ini belum dilakukan di kota maupun provinsi di Indonesia," katanya.
BNPB Mulai Ekspedisi Desa Tangguh Tsunami di Banyuwangi ©2019 Merdeka.com
Dalam ekspedisi, peserta juga melakukan deklarasi masyarakat Jatim bela alam yang berisi kesepakatan untuk mengenali ancaman bencana, menjaga alam dengan tidak buang sampah di sungai, hingga menjadi pelopor bela alam.
(mdk/hhw)