BNPB prediksi letusan Gunung Agung tak sedahsyat 1963
BNPB prediksi letusan Gunung Agung tak sedahsyat 1963. Dampaknya pun juga enggak tak sebesar pada bencana 54 tahun lalu tersebut. Hal itu juga disebabkan kemajuan teknologi yang mampu mensosialisasikan sigap bencana dengan cepat kepada masyarakat.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyatakan bahwa erupsi letusan Gunung Agung saat ini bisa lebih besar. Hal itu disebabkan meluapnya magma yang keluar dari perut gunung.
"Karena saat ini letusan magmatik artinya magma di perut gunung keluar dan kemungkinan erupsi lebih besar tinggi," kata Sutopo di ruang Pusdalops Graha BNPB, Jl Pramuka Kav 38, Jakarta Timur, Senin (27/11).
Gunung Agung juga sempat meletus pada tahun 1963 dan aktivitas vulkanisnya berlangsung sampai sekitar satu tahun, mulai dari 18 Februari 1963 hingga 27 Januari 1964. Namun, Sutopo menjelaskan, letusan erupsi Gunung Agung saat ini kemungkinan tak sebesar pada letusan pada tahun 1963 silam.
Dampaknya pun juga enggak tak sebesar pada bencana 54 tahun lalu tersebut. Hal itu juga disebabkan kemajuan teknologi yang mampu mensosialisasikan sigap bencana dengan cepat kepada masyarakat.
"Kalau berdasarkan analisa sementara kemungkinan kecil. Karena energi di dalam perut gunung agung tidak sebesar '63. Dampaknya kemungkinan tidak besar juga karena saat ini peralatan lebih maju. Informasi dan sosialisasi lebih maju juga," kata Sutopo.
"Kalau berlangsung setahun dari 18 Februari 1963 sampai 27 jan 64. Mencapai 20 km saat ini tertinggi 3 ribu - 4 ribu meter abunya. Kemudian materialnya menyebabkan sinar matahari tidak tembus dan mengalami dampak global 0,4 derajat," sambungnya.
Sementara, sampai saat ini terkait status awas yang ditetapkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada pagi tadi pukul 06.00 WITA belum ditemukan korban jiwa.
"Sampai saat ini belum ada korban jiwa. Belum ada korban ternak dan lainnya belum juga karena abunya juga masih sangat tipis," terang Sutopo.
Kemudian, kata dia, BNPB belum memastikan sampai kapan status awas itu berakhir. Pihaknya juga terus mendorong masyarakat untuk mengevakuasi masyarakat yang berada di radius Kawasan Rawan Bencana untuk segera mengungsi.
"Penanganan masih terus dilakukan mengingat erupsi masih terus berlangsung dan sampaikan erupsi terus berlangsung kita belum bisa memprediksikan," tutupnya.