Broadcast BBM marak penculikan anak resahkan warga Dumai
"Agar tidak ada kejadian, seluruh jajaran polisi telah meningkatkan kewaspadaan dan patroli," kata Yudi.
Kepolisian Resor Dumai, Riau, melakukan koordinasi dengan seluruh sekolah di kota itu, untuk mengantisipasi terjadinya penculikan anak, sebagaimana marak di sejumlah daerah lain.
Kepala Polres Dumai Ajun Komisaris Besar Polisi Yudi Kurniawan di Dumai, mengatakan jajaran kepolisian hingga polsek telah diperintahkan agar mensosialisasikan antisipasi ancaman penculikan anak kepada anak didik, khususnya di sekolah dasar (SD).
"Agar tidak ada kejadian, seluruh jajaran polisi telah meningkatkan kewaspadaan dan patroli untuk mengantisipasi hal ini, serta mengajak pihak sekolah untuk mengawasi juga anak didik," katanya, seperti diberitakan Antara, Rabu (27/08).
Dia menjelaskan penculikan terhadap anak yang sedang marak, diantisipasi juga dengan mengimbau masyarakat dan para orang tua agar turut mengawasi anak mereka saat bersekolah, terutama waktu berangkat dan pulang sekolah.
Selain itu, kepolisian juga meminta pengawasan bersama masyarakat terhadap aktivitas anak saat berada di luar sekolah dan lingkungan rumah, dari keberadaan orang yang tidak dikenal dan tingkah lakunya mencurigakan.
"Jika melihat ada perilaku orang mencurigakan di lingkungan sekitar, atau yang dapat mengancam keselamatan anak, supaya secepatnya melapor ke pihak berwajib," katanya.
Ia mengatakan beredar isu di masyarakat melalui telepon seluler tentang adanya kejadian penculikan anak di beberapa tempat di Dumai.
Namun, pihaknya memastikan bahwa hingga saat ini, kepolisian belum menerima laporan dari masyarakat yang kehilangan anak.
"Kita belum dapat pastikan kebenaran isu itu, tapi yang jelas Polres Dumai hingga kini belum ada menerima laporan kehilangan anak," katanya.
Akhir-akhir ini, sejumlah warga Dumai resah karena telah beredar kabar melalui telepon seluler tentang penculikan anak di sejumlah sekolah dan kecamatan sehingga mereka meningkatkan kewaspadaan.
"Dalam 'broadcast BBM' tersebut katanya sudah ada anak jadi korban penculikan, tapi kita 'gak' tahu juga apa benar isu ini," kata seorang warga Dumai bernama Megi.