BPBD DKI: Banjir besar hanya di sepanjang Sungai Ciliwung
Tepat dini hari ini, muka air Manggarai terus meninggi melebihi batas 950 centimeter.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta memperkirakan banjir di Ibu Kota malam hari ini terkonsentrasi di sepanjang aliran Sungai Ciliwung. Penyebabnya karena air kiriman dari hulu sungai.
Peningkatan debit air Sungai Ciliwung menyebabkan pintu air Manggarai dan Kanal Banjir Barat siaga satu. "Jadi banjir kemungkinan terkonsentrasi di sepanjang aliran Ciliwung," ujar Kepala Seksi Pengendalian BPBD DKI Basuki Rahmat, Sabtu (18/1) dini hari.
Tengah malam tadi, pantauan muka air Manggarai mencapai 950 centimeter. Tepat dini hari ini, muka air itu terus meninggi melebihi batas 950 centimeter. Artinya, kini pintu air Manggarai sudah masuk siaga I.
Basuki menjelaskan, di banding banjir Jakarta pada Sabtu-Minggu-Senin, lalu, banjir kali ini tidak merata, sebab penyebabnya jelas, yakni air kiriman di Sungai Ciliwung. Sementara intensitas hujan lokal di Jakarta tidak terlalu besar di banding minggu kemarin.
"Banjir kemarin kan merata. Kalau ini kan memang kiriman dari hulu, konsentrasinya di Ciliwung. Intensitas hujan lokal juga tidak terlalu, kecuali pagi tadi. Banjir tidak terjadi di daerah lain," terangnya.
Adapun untuk 13 sungai lain yang membelah-belah kota Jakarta, Basuki menjelaskan hanya tiga sungai yang patut diwaspadai, yakni pintu air Manggarai, Anke Hulu, dan Pintu Air Pulau Gadung.
"Pintu air Pulau Gadung terpantau agak tinggi, Anke Hulu sedikit di atas ambang batas normal. Sungai kecil lain relatif normal," ujarnya.