BPIP: Pancasila Harus Terus Ditanamkan Sebagai Ideologi Bangsa
Penguatan pemahaman Pancasila sebagai ideologi bangsa menjadi solusi merawat keberagaman menjadi satu kekuatan. Untuk itu Pancasila harus disosialisasikan secara terus menerus.
Penguatan pemahaman Pancasila sebagai ideologi bangsa menjadi solusi merawat keberagaman menjadi satu kekuatan. Untuk itu Pancasila harus disosialisasikan secara terus menerus.
"Karena itu Pancasila harus terus disosialisasikan dan ditanamkan sebagai ideologi bangsa," ujar Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Hariyono dalam keterangannya, Selasa (5/11).
-
Apa yang dilakukan BPIP untuk memperkuat Ideologi Pancasila di wilayah perbatasan? Menurutnya, perlu adanya sosialisasi tentang pemahaman dan pentingnya Ideologi Pancasila kepada masyarakat, terutama tentang pentingnya ekonomi Pancasila.
-
Kenapa BPIP mendorong penguatan Ideologi Pancasila di wilayah perbatasan, khususnya di Entikong? Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi menyebut, perlu penguatan Ideologi Pancasila bagi masyarakat dan pelajar di wilayah lintas batas negara.
-
Bagaimana Pancasila berperan dalam membentuk kepribadian bangsa Indonesia? Pancasila memiliki peran penting dalam membentuk karakter atau kepribadian bangsa. Hal ini yang kemudian membedakan antara bangsa Indonesia dan bangsa lainnya. Pancasila disahkan dalam pembukaan dan batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), yang terdiri dari wakil-wakil seluruh rakyat Indonesia.
-
Siapa yang merumuskan Pancasila pada sidang BPUPKI? Kemudian pada sidang kedua BPUPKI, Soekarno dalam pidatonya berkesempatan menyampaikan gagasannya mengenai konsep awal Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia tepat pada 1 Juni 1945.
-
Bagaimana BPIP ingin memastikan prinsip Pancasila diterapkan di pemerintahan? Dengan agenda ini, BPIP berupaya memastikan bahwa prinsip-prinsip Pancasila dapat kembali menguat dan diterapkan dalam seluruh aspek pemerintahan dan kehidupan berbangsa.
-
Kapan Hari Lahir Pancasila diperingati? Hari Lahir Pancasila, yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, adalah momen penting dalam sejarah Indonesia.
Menurutnya, Pancasila sangat ideal sebagai bekal dan inspirasi, terutama dalam membangun generasi bangsa menghadapi berbagai ancaman seperti intoleransi, radikalisme dan terorisme.
"Terorisme itu sebenarnya bagian dari orang-orang yang tidak merdeka dalam berpikir. Seperti yang kita lihat di Suriah, di Irak, peradaban-peradaban besar manusia hancur karena pikiran yang tidak merdeka sehingga mereka saling meneror," tuturnya.
Untuk mengatasi masalah itu, kerjasama antar-lembaga perlu terus diperkuat dan lebih komprehensif. Seperti antara BPIP dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang telah melakukan Memorandum of Outstanding (MoU).
"BPIP memiliki Pusat Studi Pancasila (PSP) di kampus-kampus dan BNPT memiliki Forum Koordinasi Penanggulangan Terorisme (FKPT) di daerah-daerah. Saya harap ke depan PSP dan FKPT ini bisa saling bersinergi menanggulangi masalah ini," harapnya.
Hariyono menyampaikan di era globalisasi sekarang ini harus kita terima dengan terbuka tetapi dengan penuh kewaspadaan dan kehati-hatian. Karena, katanya, pendiri bangsa telah memberi contoh bagaimana menghadapi globalisasi dahulu kala.
"Seperti disampaikan Bung Hatta, kita harus bergaul dengan dunia luar. Tetapi dalam bergaul dengan dunia luar diperlukan kewaspadaan dan kecerdasan. Karena itu globalisasi dan perkembangan teknologi informasi tidak perlu kita takuti," tandasnya.
Baca juga:
BPIP Sebut Hukuman di Indonesia Belum Sesuai dengan Ideologi Pancasila
Survei LSI: Tren Intoleransi Berpolitik Meningkat di 2019
Bumikan Pancasila Buat Cegah Masuknya Paham Radikal Kelompok Teroris
Mahfud MD Sebut Virus Radikalisme Bisa Dilawan dengan Diskusi Pancasila
BPIP: Banyak ASN Tak Suka Pancasila
Tangkal Radikalisme, BPIP Minta Wawasan Pancasila Masuk dalam Tes CPNS