BPKN Ingatkan Masyarakat Tak Tertipu Diskon Palsu Harbolnas
Heru menambahkan, melihat jumlah Pengaduan terkait e-commerce yang cukup tinggi, pihaknya mengimbau agar konsumen memperhatikan sejumlah hal sebelum berbelanja secara online agar terhindar dari kerugian maupun tindak kejahatan.
Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) mengingatkan masyarakat agar tidak tertipu iming-iming diskon palsu pada penyelenggaraan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas).
"Jangan mudah tergiur dengan berbagai gimmick” atau iming-iming diskon besar, cashback dan promo lainnya. Konsumen juga harus lebih bijak dalam berbelanja. Berbelanjalah berdasarkan kebutuhan bukan keinginan," kata Anggota Komisi Komunikasi dan Edukasi BPKN-RI Heru Sutadi, Minggu (12/12).
-
Kenapa daftar pustaka online penting? Media online acap dijadikan referensi karena memang ada banyak informasi dan data valid yang disampaikan ahli dan dibagikan kepada masyarakat secara online. Perkembangan internet mendorong referensi kredibel dari internet semakin banyak.
-
Kenapa Hari Jomblo di Tiongkok menjadi Hari Belanja Online? Seperti halnya Hari Valentine di Amerika Serikat yang dianut oleh Hallmark, Hari Jomblo di Tiongkok juga dikooptasi oleh raksasa e-commerce Alibaba pada tahun 2009 dan diubah menjadi hari belanja online besar-besaran.
-
Di mana Pak Haryono tinggal? Ia tinggal menetap pada salah satu lorong goa itu.
-
Apa pengertian website? Pengertian website adalah lokasi pusat halaman web yang saling terhubung dan diakses dengan mengunjungi halaman rumah dari website menggunakan browser.
-
Bagaimana Hartono Bersaudara memulai kekayaannya? Kekayaan Rudi dan Michael diawali ketika sang ayah mengakuisisi perusahaan rokok kretek yang bangkrut di tahun 1950. Pabrik itulah kemudian diberi nama Djarum.
-
Siapa Bapak Harto? Saat itu ada Bapak Harto, ayah dari Gilga Sahid.
Dia menjelaskan, pihaknya mencatat 3.177 pengaduan hingga awal Desember 2021, di mana 481 di antaranya berasal pada sektor e-commerce. Dari jumlah tersebut, pengaduan terkait sektor e-commerce merupakan tertinggi kedua terbesar setelah pengaduan sektor jasa keuangan yang masuk di BPKN.
Heru menambahkan, melihat jumlah Pengaduan terkait e-commerce yang cukup tinggi, pihaknya mengimbau agar konsumen memperhatikan sejumlah hal sebelum berbelanja secara online agar terhindar dari kerugian maupun tindak kejahatan.
Pertama, belanja berdasarkan kebutuhan bukan keinginan. Lalu pilih situs belanja online yang terpercaya. Konsumen juga harus menghindari penawaran yang tidak masuk akal. Selain itu, pastikan platform e-commerce memiliki mekanisme pengaduan yang jelas.
“Jangan sungkan komplain bilamana barang yang diterima tidak sesuai pesanan, dan baiknya divideokan dari awal paket dibuka sehingga ada bukti jika produk dikembalikan karena cacat, salah ukuran, maupun tidak sesuai pesanan,” jelasnya seperti dilansir dari Antara.
Sementara Ketua Komisi Kerjasama dan Kelembagaan BPKN, Haris Munandar mengungkapkan, Harbolnas 12.12 berpeluang menjadi kontributor kenaikan penjualan perdagangan elektronik pada kuartal IV/2021.
Untuk itu, kata dia, pelaku usaha selain memanfaatkan peluang berjualan di Harbolnas, juga harus memperhatikan kewajiban untuk memberikan produk berkualitas, informasi yang lengkap dan akurat mengenai produk serta diskon, termasuk mengganti produk bila cacat, salah ukuran ataupun tidak sesuai pesanan konsumen.
"Ini agar Halbolnas kali ini menjadi Harbolnas yang lebih baik daripada tahun lalu dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi melalui konsumsi masyarakat,” tutup Haris.
Baca juga:
Rayakan Harbolnas, Dua E-commerce Ini Tebar Promo Menarik
Pesanan UMKM Naik 6 Kali Lipat dalam Festival Belanja Daring
E-Commerce Tebar Diskon dan Cashback di Perayaan Harbolnas Hingga 9 September 2021
Sebanyak 1,2 Juta UMKM akan Meriahkan Festival Belanja Akhir Tahun
Indef: Jangan Sampai Subsidi Ongkir E-commerce Jadi Pintu Masuk Barang Impor
Hari Belanja Buatan Indonesia, Pemerintah Beri Subsidi Ongkir Rp20.000