BPOM pastikan RSIA Mutiara Bunda Ciledug pakai vaksin palsu
Hasil temuan dilanjutkan dilaporkan ke Kemenkes. Dari sanalah temuan tersebut diumumkan oleh Kemenkes.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Banten memastikan vaksin palsu terdapat di RSIA Mutaiara Bunda, Ciledug. Vaksin itu tipe vaksin Tripacel yang menjadi bagian dari bagian Difteri, Pertusis, dan Tetanus (DPT).
"Dari vaksin yang kita amankan kemudian kami teliti, disimpulkan hanya satu vaksin palsu, yakni Vaksin Tripacel," kata Kepala BPOM Banten, Muhammad Kashuri saat berdiskusi di tengah para orang tua pasien vaksinisasi, Senin (18/7).
Kemudian, dari hasil temuan dilanjutkan dilaporkan ke Kemenkes. Dari sanalah temuan tersebut diumumkan oleh Kemenkes.
Sementara, perwakilan dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Banten, dr Arif Budiman menjelaskan, bila Vaksin Tripacel menjadi bagian dari DPT.
"Dikatakan palsu karena dalam satu takaran vaksin tidak ditemukan komponen yang seharusnya ada pada Vaksin Tripacel umumnya," ujar Arif.
Komponen itu, kata dia, akan menimbulkan efek bahaya atau tidaknya pada saat itu juga. Misalnya, lanjut Arif pada saat si anak disuntik dengan vaksin tersebut.
"Misalnya dia alergi, atau panas badannya, akan terjadi pada saat itu juga. Atau sesaat setelah disuntik," kata Arief.
Menurut dia, bila dalam hitungan hari, bulan bahkan tahun tidak terjadi efek alergi atau suhu tubuh tinggi maka tidak akan ada dampak bahaya sama sekali.
"Intinya, tidak akan ada kekebalan tubuh yang didapat setelah divaksinisasi," ungkapnya.
Untuk diketahui RSIA Mutiara Bunda yang terindikasi menggunakan vaksin dan antitetanus serum palsu yang berlokasi di Jalan H Mencong, Kelurahan Paninggilan Selatan, Kecamatan Ciledug Kota Tangerang kembali diserbu ratusan orang tua yang anaknya divaksin di rumah sakit tersebut.