BPPTKG: Selama Sepekan Aktivitas Kegempaan Gunung Merapi Meningkat
BPPTKG Yogyakarta juga melakukan pengamatan pada kubah lava Gunung Merapi. Dari pengamatan diketahui volume kubah lava per 3 November 2020, sebesar 200.000 meter kubik.
BPPTKG Yogyakarta menaikkan status Gunung Merapi dari waspada menjadi siaga sejak Kamis (5/11) pukul 12.00 WIB. BPPTKG Yogyakarta merilis data terbaru perkembangan aktivitas Gunung Merapi sejak 6 hingga 12 November 2020.
Data sepekan setelah Gunung Merapi dinaikkan statusnya menjadi siaga, BPPTKG menilai ada peningkatan aktivitas kegempaan. Hal ini disampaikan oleh Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (13/11).
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Dimana Gunung Merapi terletak? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Di mana batuan jumbo di Gunung Merapi ditemukan? Saat menyusuri kawasan hulu Sungai Boyong yang berada di area Taman Nasional Gunung Merapi, tim kanal YouTube Jogja Plus menemukan banyak batuan berukuran jumbo.
-
Apa yang terlihat meluncur dari kawah Gunung Merapi? Semakin dekat ke puncak, terlihat sebuah guguran lava meluncur dari kawah dengan batu-batunya yang masih merah memancarkan nyala api.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Apa yang dikeluarkan Gunung Merapi pada Rabu dini hari? Gunung Merapi bergejolak lagi. Pada Rabu (2/8) dini hari pukul 00.00 hingga pagi pukul 06.00, gunung api paling aktif di tanah Jawa ini mengeluarkan 8 kali guguran lava.
"Gunung Merapi memiliki intensitas kegempaan yang lebih tinggi dibandingkan seminggu yang lalu. Pekan ini Gunung Merapi mengalami 244 kali gempa vulkanik dangkal (VTB), 2189 gempa fase banyak (MP), 9 kali gempa low frekuensi (LF), 385 kali gempa guguran (RF), 403 kali gempa embusan (DG) dan 6 kali gempa tektonik (TT)," ujar Hanik.
Hanik menerangkan, BPPTKG Yogyakarta juga melakukan pengamatan pada kubah lava Gunung Merapi. Dari pengamatan diketahui volume kubah lava per 3 November 2020, sebesar 200.000 meter kubik.
"Sementara untuk deformasi (penggembungan badan) Merapi yang dipantau dengan EDM menunjukkan adanya laju pemendekan jarak sebesar 10 cm/hari dari reflektor RB1 dan RB2," jelas Hanik.
Hanik menerangkan jika potensi bahaya saat ini berupa guguran lava, lontaran material vulkanik. Apabila terjadi letusan Gunung Merapi secara eksplosif dan awan panas potensi bahaya sejauh maksimal 5 kilometer dari puncak.
Hanik menambahkan terkait situasi Gunung Merapi saat ini, BPPTKG merekomendasikan agar penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan.
"Pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi, termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," pungkas Hanik.
(mdk/lia)