Brigpol Awaluddin, anak perwira yang jadi bandar sabu
Brigpol Awaluddin (30), anak perwira yang juga anggota Provos Polres Maros ditangkap dalam kasus narkoba, Rabu (6/12). Dia merupakan bandar sabu. Dalam aksinya, Awaluddin mempekerjakan MAS (30) dan IA (25) untuk transaksi sabu.
Brigpol Awaluddin (30), anak perwira yang juga anggota Provos Polres Maros ditangkap dalam kasus narkoba, Rabu (6/12). Dia merupakan bandar sabu. Dalam aksinya, Awaluddin mempekerjakan MAS (30) dan IA (25) untuk transaksi sabu. Selain itu, polisi juga menangkap ABG berusia 15 tahun berinisial Fh yang juga jaringan narkoba Awaluddin.
"Dia (Brigpol Awaluddin) yang memodali temannya uang sebesar Rp 35 juta untuk berangkat ke Kabupaten Sidrap beli sabu. Artinya dia bandar. Ancaman hukumannya sangat tinggi yakni pidana penjara maksimal seumur hidup, paling lama 20 tahun, paling singkat 6 tahun. Kalau sudah tinggi begitu, terancam dipecat," kata Direktur Direktorat Reserse Narkoba Polda Sulsel Kombes Polisi Eka Yudha Satriawan di Mapolda Sulsel, Kamis (14/12).
-
Bagaimana polisi menangani kasus narkoba di Makassar? Doli mengaku, menjelang tahun baru 2024 pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap lokasi atau titik rawan peredaran narkotika di Makassar."Tentunya kita sudah mulai melaksanakan operasi dan gencar-gencar kita gelar razia di tempat-tempat yang sudah kita mapping di Makassar raya, dan di tempat hiburan juga kita gelar jelang tahun baru," terang Doli.
-
Kenapa polisi dipecat karena narkoba? Jadi personel yang kita PTDH itu mayoritas kasus disersi. Ada juga kasus narkoba dua personel yang sudah kita sidangkan, " tuturnya.
-
Siapa saja anggota polisi di Makassar yang dipecat karena narkoba? Dari tujuh orang tersebut, dua orang polisi dipecat positif mengonsumsi narkoba.
-
Siapa saja yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Polisi mengatakan, penangkapan ini dilakukan polisi karena adanya laporan dari masyarakat terhadap pihaknya. Polisi telah menangkap Aktor senior Epy Kusnandar (EK) atau yang akrab disapa Kang Mus dalam sinetron ‘Preman Pensiun’. Penangkapan ini dilakukan diduga terkait penyalahgunaan narkotika. Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Panjiyoga mengatakan, tak hanya menangkap Kang Mus. Polisi juga menangkap satu orang lainnya yakni Yogi Gamblez (YG) yang bermain di film 'Serigala Terakhir'.
-
Di mana penangkapan kelima tersangka kasus narkoba terjadi? Dia mengatakan rute patroli di Sunggal, yakni Jalan KM 19,5 Kampung Lalang , Jalan PDAM Tirtanadi, Jalan Sunggal dan Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11, Medan.
Hasil interogasi sementara, sepanjang tahun ini Awaluddin sudah dua kali melakukan transaksi narkoba. Sebagai pemodal, dia akan dikenakan Pasal 114 ayat 2 UU No 35 tahun 2009. Dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup, paling lama 20 tahun, paling singkat 6 tahun.
"Jadi total anggota polisi yang terlibat kasus narkoba dengan beragam peran itu hingga saat ini sudah 18 orang. Di antaranya sudah ada yang dipecat, anggota Polres Pinrang, jaringan bandar narkoba yang dikenal dengan nama Kijang," jelas Eka.
Saat menangkap dua rekan Awaluddin, polisi mengamankan barang bukti sabu seberat 33 gram dalam 45 saset plastik kecil. Keduanya warga Kabupaten Maros yang dimodali Awaluddin sebesar Rp 35 juta untuk membeli sabu di Sidrap, untuk kemudian dibawa ke Kabupaten Maros.
Kronologi penangkapan bermula dari laporan masyarakat, terkait adanya penyalahgunaan sabu di salah satu rumah di Jalan Damai Ongkoe, Kecamatan Marusu, Maros. Laporan tersebut ditindaklanjuti dengan mendatangi TKP pukul 11.00 wita, Rabu (6/12).
Polisi menggeledah kamar MAS, dan ditemukan sabu dalam 28 saset plastik dengan berat sekira 28 gram. Kemudian di kamar IA, ditemukan 17 saset sabu seberat 5 gram. Sehingga total barang bukti sabu itu ada 33 gram.
"Lelaki MAS dan IA diinterogasi mengenai asal muasal sabu itu, keterangannya kalau sabu itu baru saja dibeli dari Kabupaten Sidrap atas perintah Brigpol Aw," tutur Eka Yudha Satriawan.
Polisi kemudian meringkus Awaluddin di rumahnya yang juga berada di Jalan Damai Ongkoe. "Iya Brigpol Aw itu anak perwira," ujar Eka Yudha.
Setelah penangkapan ketiga tersangka, polisi melakukan pengembangan ke Kabupaten Sidrap malam harinya. Diringkuslah Fh. Remaja laki-laki ini berperan sebagai orang yang disuruh-suruh oleh lelaki berinisial Sd dalam transaksi narkoba, masih jaringan dari Awaluddin.
Sebelum menjadi anggota Provos, Awaluddin sebelumnya bertugas di unit intelkam Polsek Mandai, Kabupaten Maros. Kemudian mutasi ke Polres Maros bertugas di seksi provost. Kini Awaluddin meringkuk di sel tahanan Mapolda Sulsel.
Kepala Satuan (Kasat) Binmas Polrestabes Makassar, AKBP Jamaluddin yang dikonfirmasi membenarkan kalau anaknya, Awaluddin ditangkap dan saat ini ditahan di Mapolda Sulsel.
"Iya anak saya ditangkap karena narkoba. Ini saya lagi laksanakan umrah dan dapat informasi dari media-media online kalau anak saya ditahan gara-gara narkoba. Saya tidak mengerti karena yang saya lihat anakku itu baik, tidak pernah ini dan ini, masuk kantor juga bagus. Entah apa sebenarnya yang terjadi, saya bingung," kata Jamaluddin, Rabu kemarin.
Jamaludin menuturkan, sebagai orang tua mungkin saja keliru menilai anak-anaknya tetapi yang dia tahu kalau anaknya itu sikapnya biasa-biasa saja, penyabar dan cenderung pendiam.
"Informasi yang saya dapatkan dari Makassar kalau sebenarnya anak saya itu meminjami uang ke temannya tapi memang dia ikut ke Kabupaten Sidrap. Yang saya tahu, anak saya memang dari dulu kalau temannya ada masalah, selalu saja dia pasang badan untuk temannya," tutur AKBP Jamaluddin.
Jamaluddin kaget saat mendapat kabar kalau anaknya ditangkap jajaran Direktorat Reserse Narkoba Polda Sulsel. "Tidak ditemukan barang (sabu) di badannya atau di tempatnya. Hanya ditunjuk atau penunjukan saja katanya dia bos. Astaghfirullah, celana dalamnya saja saya masih belikan. Anak saya itu, badannya saja besar tapi lugu," lanjutnya.
Ditegaskan, kalau memang anaknya itu nyata melanggar hukum maka harus diproses sesuai prosedur hukum yang berlaku. "Kalau anak saya melanggar hukum, mau diapa lagi. Proses saja sesuai aturan yang berlaku," ujarnya.
Tetapi, lanjut AKBP Jamaluddin, sekembalinya dari ibadah umrah nanti, dia akan menelusuri bagaimana cara penangkapan tersebut, karena sebenarnya masih belum begitu yakin kalau anaknya terlibat kasus narkoba. Yang dia tahu, anaknya selama ini baik-baik saja.
Baca juga:
Bawa sabu untuk tahanan, Iptu Sudarta divonis 5 tahun penjara
Dua kali modali pembelian sabu, Brigpol Awaluddin terancam dipecat
Anak terlibat narkoba, perwira polisi di Makassar persilakan diproses hukum
Jadi bandar narkoba, anak perwira polisi merungkuk di sel Mapolda Sulsel
Polres Jakarta Barat bongkar peredaran narkoba jaringan Malaysia