Budiman Sudjatmiko: IKN Jangan Ditarik ke Politik, Ini Amanat Sejak Presiden Soekarno
Budiman mengingatkan IKN merupakan sebuah antisipasi Indonesia terhadap pemerataan pertumbuhan dan kemajuan bangsa.
Budiman menjelaskan, pemindahan ibu kota negara bukanlah sebuah gagasan yang baru muncul di pemerintahan Presiden Joko Widodo. Melainkan sudah ada sejak era Presiden Soekarno.
- Budiman Sudjatmiko Bakal Dilantik Prabowo Jadi Kepala Badan, Fokus Atasi Kemiskinan
- SBY: Apakah Para Politisi dan Jenderal Sudah Tidak Punya Hati & Kejernihan Berpikir lagi?
- Menkominfo Budi Arie soal MK Tolak Gugatan Sengketa Pilpres 2024: Mencerminkan Suara Rakyat
- Budiman Sudjatmiko: Prabowo Penerus Jokowi, Bukan Peniru
Budiman Sudjatmiko: IKN Jangan Ditarik ke Politik, Ini Amanat Sejak Presiden Soekarno
Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko mengatakan, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) tidak boleh ditarik ke ranah politik.
Budiman mengingatkan, IKN merupakan sebuah antisipasi Indonesia terhadap pemerataan pertumbuhan dan kemajuan Indonesia.
"Ini (IKN) adalah agenda strategis nasional yang tidak sepatutnya kita tarik-tarik ke ranah politik jangka pendek," kata Budiman, Selasa (26/12).
Budiman mengemukakan hal itu menanggapi pernyataan calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yang tidak lagi mendukung pembangunan IKN.
Budiman menjelaskan, pemindahan ibu kota negara bukanlah sebuah gagasan yang baru muncul di pemerintahan Presiden Joko Widodo. Melainkan sudah ada sejak era Presiden Soekarno.
"Ini adalah amanat dan harapan berkelanjutan sejak Presiden Soekarno dan selanjutnya,"
ujar dia.
merdeka.com
Budiman pun menyayangkan sikap tidak konsisten Cak Imin dari yang awalnya mendukung IKN menjadi tidak mendukung lagi saat berlangsungnya kontestasi Pilpres 2024.
Menurut Budiman, hasil evaluasi pembangunan IKN yang dilakukan Cak Imin terlalu dini.
"Terlalu dini jika menyebut perubahan sikap tersebut sebagai hasil evaluasi. Jika ini tentang investasi, menurut data yang saya peroleh total investasi yang masuk ke IKN sudah lebih dari 40 triliun," kata dia.
Dia menyebutkan bahwa sudah terdapat beberapa kelompok pengusaha Indonesia yang telah melakukan investasi di proyek-proyek strategis IKN.
Menurut Budiman, salah satu faktor penentu yang menjadi daya tarik investor adalah adanya pemerintah dan kekuatan politik di Indonesia yang memiliki komitmen dan memperlihatkan keseriusannya dalam membangun IKN.
Selain itu, kata dia, proyek sebesar IKN juga akan memberikan manfaat positif bagi pertumbuhan kota-kota sekitarnya, seperti Balikpapan, Banjarmasin, dan Pontianak.
"Bahkan masyarakat Kalimantan sendiri menyambut IKN karena memahami bahwa pembangunan IKN akan memicu aktivitas ekonomi yang semakin meningkat di sekitar kawasan tersebut,"
ujar Budiman, dilansir dari Antara.
merdeka.com
Sebelumnya dalam debat kedua Pilpres 2024, Jumat (22/12), calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menyinggung cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar yang tidak lagi mendukung proses pembangunan IKN setelah mendampingi calon presiden Anies Baswedan yang mengusung tema perubahan.
"Saya ingat sekali Gus Muhaimin dulu sempat ikut meresmikan dan potong tumpeng di IKN. Ini gimana ini tidak konsisten. Dulu dukung, sekarang tidak dukung karena menjadi wakilnya Pak Anies yang mengusung tema perubahan," kata Gibran.