Bunga Bangkai mekar di pekarangan rumah warga Bengkulu
"Meski mengeluarkan bau tidak sedap, tapi bunganya sangat cantik karena warnanya unik, putih keunguan," kata Ani.
Bunga bangkai jenis Amorphopalus Paeonifolius mekar sempurna di pekarangan rumah Ani, warga Jalan Dempo, Kelurahan Sawahlebar, Kota Bengkulu. Bunga bangkai itu pun segera menjadi pusat perhatian warga sekitar.
"Sudah mekar sempurna selama tiga hari, dan menjadi tontonan warga," kata Ani seperti dikutip dari Antara, Kamis (7/11).
Ani mengatakan bunga bangkai jenis paeonifolius tersebut memang ditanam di pekarangan rumahnya. Bentuk bunga yang cantik berwarna putih keunguan dan ukuran yang tidak terlalu besar seperti jenis bunga bangkai lainnya, membuatnya menyukai bunga tersebut.
"Meski mengeluarkan bau tidak sedap, tapi bunganya sangat cantik karena warnanya unik, putih keunguan," katanya.
Koordinator Peduli Puspa Langka (KPPL) Sofian Ramadhan mengatakan terdapat empat jenis bunga bangkai yang tumbuh di wilayah Bengkulu.
Selain jenis paeonifolius, yang merupakan bunga bangkai terpendek, ada juga tiga jenis lainnya yakni Amorphophalus titanum, Amorphophalus gigas dan Amorphophalus variabilis.
Ia mengatakan bunga bangkai merupakan bunga yang termasuk dalam keluarga talas-talasan.
"Di daerah lain, terutama Jawa dikenal dengan nama suweg. Umbinya bisa diolah menjadi bahan makanan," katanya.
Bunga bangkai kata dia mengalami dua fase kehidupan yakni fase vegetatif atau fase berdaun dan fase generatif atau berbunga dimana kedua fase ini berlangsung secara bergantian.
Ketika fase vegetatif berakhir atau pohon mati, maka secara alami kandungan karbohidrat dalam umbi akan memunculkan bunga.
"Kondisi bunga muncul akan terjadi jika kandungan karbohidrat dalam umbi mencukupi," katanya.
Biasanya kata dia, bunga bertahan kurang lebih satu minggu, kemudian akan layu dan mati, lalu kembali masuk fase vegetatif.