Bupati Anas Berbagi Spirit Inovasi kepada Ratusan Kepala Sekolah SMA/SMK di Jatim
Dalam kesempatan tersebut, Anas memaparkan berbagai inovasi dalam dunia pendidikan yang telah dilakukan oleh Banyuwangi. Mulai dari Siswa Asuh Sebaya hingga Banyuwangi Mengajar.
Tak kurang dari 630 kepala SMA, SMK dan Pendidikan Khusus - Pendidikan Layanan Khusus (PK PLK) di Jawa Timur menyerap spirit inovasi kebijakan dari Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Hal tersebut dilakukan di tengah acara silaturahmi dan pembinaan oleh Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Wahid Wahyudi di Hotel El Royal, Banyuwangi, Senin (24/02/2020).
Dalam kesempatan tersebut, Anas memaparkan berbagai inovasi dalam dunia pendidikan yang telah dilakukan oleh Banyuwangi. Mulai dari Siswa Asuh Sebaya hingga Banyuwangi Mengajar.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Apa penghargaan yang diraih Banyuwangi? Diserahkan Presiden RI Joko Widodo kepada Bupati Ipuk Fiestiandani di Istana Negara, Kamis (31/8/2023), Banyuwangi berhasil mempertahankan predikat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik 2022 se-Jawa dan Bali.
"Berbagai inovasi yang dilakukan oleh kami, semuanya berangkat dari segala keterbatasan yang Banyuwangi miliki. Dengan daerah yang begitu luas, Banyuwangi perlu berinovasi untuk memeratakan kualitas pendidikan," paparnya.
Seperti halnya sekolah-sekolah di pelosok kampung yang terpencil. Untuk bisa meningkatkan kualitas pendidikannya, dibutuhkan tenaga pendidik yang inovatif. Namun, jika hanya mengandalkan guru ASN yang berasal dari tempat lain, dalam jangka waktu tertentu mereka pasti meminta untuk mutasi ke tempat yang lebih dekat.
Bupati Anas Berbagi Spirit Inovasi kepada Ratusan Kepala Sekolah SMA/ SMK di Jawa Timur ©2020 Merdeka.com
"Oleh karena itu, kita mengirimkan para sarjana yang baru lulus untuk dikirim ke sekolah-sekolah terpencil itu dalam program Banyuwangi Mengajar. Dengan idealisme anak muda, mereka tidak hanya mengajar, tapi juga tinggal di sana. Mendampingi para siswa hingga di luar jam sekolah," ungkapnya.
Selain itu, Anas juga mengungkapkan bagaimana upayanya untuk menekan angka putus sekolah. Salah satunya dengan memberikan uang saku bagi para pelajar tidak mampu.
"Biaya sekolah sudah gratis, tapi masih ada yang tidak sekolah karena keterbatasan biaya. Usut punya usut, ternyata dikarenakan banyak di antara mereka yang tak memiliki uang saku ke sekolah. Sehingga mereka tidak bisa berangkat atau sarapan saat di sekolah. Jadi kami juga beri pula bantuan uang saku," jelas Anas.
Lebih dari itu, Anas juga meminta kepada para guru untuk memberikan waktu dan perhatian kepada para anak didiknya. Guru tak boleh hanya sibuk mengajar, tanpa memberikan kepedulian.
Bupati Anas Berbagi Spirit Inovasi kepada Ratusan Kepala Sekolah SMA/ SMK di Jawa Timur ©2020 Merdeka.com
"Anak yang nakal biasanya tidak mendapat perhatian di rumah. Oleh karena itu, kami meminta kepada para guru untuk mendata para siswa yang di rumahnya jauh dari pantauan orang tuanya. Ini biasanya mengakibatkan kekurangan perhatian," cetus Anas.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Wahid Wahyudi mengapresiasi berbagai kebijakan inovatif yang dilakukan oleh Bupati Banyuwangi. Menurutnya hal tersebut adalah inspirasi yang layak diteladani oleh para kepala sekolah.
"Inovasi yang dilakukan oleh Pak Bupati dalam mengubah Banyuwangi yang bukan apa-apa dulunya menjadi daerah yang maju dan dikenal hingga level dunia ini, adalah inspirasi bagi bapak ibu kepala sekolah semua yang hadir di sini," ungkap Wahid Wahyudi.
Bupati Anas Berbagi Spirit Inovasi kepada Ratusan Kepala Sekolah SMA/ SMK di Jawa Timur ©2020 Merdeka.com
Wahid Wahyudi juga membenarkan uneg-uneg Bupati Anas atas pentingnya menekan angka pengangguran terbuka dan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Menurutnya, sejumlah SMK di Jawa Timur didorong untuk membuka jurusan yang benar-benar sesuai dengan potensi lokal masing-masing.
"Sehingga nantinya bisa diserap dengan mudah di dunia kerja. Atau paling tidak mereka mampu berwirausaha dengan potensi yang dimiliki di sekitarnya," ungkapnya.
Sedangkan dalam soal IPM, Wahid menambahkan, bakal melakukan assasment pada sejumlah warga yang tidak mengenyam pendidikan. Terutama bagi warga yang sudah asyik dengan dunia kerja.
"Mereka jelas tidak mau meluangkan waktunya hanya untuk sekolah Paket C selama tiga tahun. Jadi, perlu adanya pendekatan khusus untuk bisa memberikan mereka legalitas setara paket C dengan assesment tertentu. Karena, pada dasarnya, kapasitas mereka sudah setara SMA ketika beraktivitas di dunia kerja bertahun-tahun lamanya," terangnya.
Hal yang sama juga bakal dilakukan kepada sejumlah lulusan pesantren yang tidak sempat mengenyam pendidikan formal. "Dengan kurikulum yang ada di pesantren sebenarnya para santri tak kalah dengan mahasiswa di pendidikan tinggi keislaman. Jadi, perlu assesment yang bisa menyetarakan status pendidikan mereka," imbuhnya.
Bupati Anas Berbagi Spirit Inovasi kepada Ratusan Kepala Sekolah SMA/ SMK di Jawa Timur ©2020 Merdeka.com
Dalam melakukan assesment tersebut, Wahid menyebutkan, bakal melibatkan sejumlah SMA dan SMK di seluruh Jawa Timur. "Nantinya, bapak ibu yang akan melakukan assesment tersebut," pungkasnya.
Para kepala sekolah yang hadir berasal dari tiga Cabang Dinas Pendidikan. Selain Cabang Dinas Banyuwangi, juga diikuti Cabang Dinas Jember yang meliputi Kabupaten Lumajang dan Cabang Dinas Bondowoso yang meliputi Kabupaten Situbondo. Pada kesempatan itu juga hadir Dewan Pendidikan Jawa Timur Profesor Muzakki.
(mdk/hhw)