Bupati Azwar Anas Ajak Warga Diet Kantong Plastik
Bupati Anas mengatakan, saat ini sampah plastik telah menjadi permasalahan global yang menjadi perhatian nasional dan dunia. Banyuwangi ingin ikut berkontribusi untuk mengatasi isu tersebut dengan memulai langkah pengurangan penggunaan kantong plastik.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengajak segenap warga Banyuwangi untuk melakukan aksi diet kantong plastik. Ajakan tersebut disampaikan Bupati Anas melalui surat edaran (SE) tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik yang dikeluarkan pada pertengahan februari kemarin.
Bupati Anas mengatakan, saat ini sampah plastik telah menjadi permasalahan global yang menjadi perhatian nasional dan dunia. Banyuwangi ingin ikut berkontribusi untuk mengatasi isu tersebut dengan memulai langkah pengurangan penggunaan kantong plastik.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Dimana insentif diserahkan kepada Banyuwangi? Insentif tersebut diserahkan langsung Menteri Keuangan, Sri Mulyani, kepada Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, di Jakarta, Senin (6/11).
-
Kenapa Banyuwangi meraih penghargaan tersebut? "Alhamdulillah, hari ini di Istana Negara, kami menerima penghargaan yang diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Ini tentu mendorong semua elemen di Banyuwangi untuk terus kompak melakukan pengendalian inflasi secara lebih baik lagi, agar daya beli masyarakat selalu terjaga," ujar Ipuk.
"Kami menyadari, kalau harus meninggalkan penggunaan kantong plastik sepenuhnya, mungkin masih sulit. Dan tidak mungkin juga semua sampah plastik di daur ulang, pengurangan adalah kuncinya. Semua pihak harus berperan aktif dalam mewujudkan hal ini," kata Anas.
Berdasarkan data BPS, sampah plastik Indonesia mencapai 64 ton pertahun. Indonesia juga menduduki nomor dua di dunia sebagai penyumbang sampah plastik terbesar di laut. Sementara di Banyuwangi sendiri berdasar hasil studi lingkungan komponen sampah warga, terdiri atas sampah plastik 25 persen dan 75 persen sampah organik.
"Meski demikian bukan berarti kita tidak peduli pada pengurangan sampah plastik. Karena kita memiliki garis pantai terpanjang di Jawa Timur, mencapai 175 KM. Ini yang perlu diwaspadai, jangan sampai Banyuwangi menjadi penyumbang sampah plastik bagi Indoensia," terangnya.
Namun, Bupati Anas yakin sekaligus berharap, warga bisa mengurangi penggunaan kantong plastik secara bertahap. Karena banyak alternatif penggunaan kantong selain plastik seperti tas kain, keranjang belanja yang bisa dipakai berulang kali. Namun yang terpenting perlu dibangun mindset warga untuk lebih peduli pada lingkungan.
"Kami berharap adanya kesadaran warga, mari kita semua memulai dari diri sendiri dan keluarga. Minimal mengganti kantong plastik dengan kantong yang lebih ramah lingkungan, misalnya membawa tas dari rumah saat belanja. Biasakan juga anak-anak kita dan kita sendiri membawa tumbler (wadah minum) yang bisa diisi ulang. Aksi ini sangat berarti untuk menciptakan lingkungan yang berkelanjutan bagi anak cucu kita nanti," harap Anas.
Ditambahkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Husnul Chotimah, dalam SE Bupati tentang pengurangan penggunaan kantong plastik, ada beberapa himbauan yang dikeluarkan, seperti membatasi penggunaan wadah minum sekali pakai, dan melakukan daur ulang sampah plastik baik secara mandiri atau menunjuk pihak lain yang berkompeten.
"Bupati juga mewajibkan pengusaha retail untuk memasang spanduk himbauan di area usahanya yang mengarah pada pengurangan penggunaan kantong plastik, dan apabila mendesak warga diimbau untuk menggunakan tas belanja plastik yang mudah terurai dengan standar SNI," kata Husnul.
Surat edaran tersebut, kata Husnul telah disebarkan ke berbagai instansi pemerintah dan perkantoran di Banyuwangi. Imbauan tersebut juga disosialisasikan kepada warga melalui kader-kader PKK tingkat kecamatan hingga desa.
Husnul menambahkan untuk mensosialisasikan secara masif SE ini, pihaknya akan menggelar Creative Recycled pada 16 Juli 2019 mendatang. Berbagai acara akan digelar untuk kampanye pengurangan sampah, terutama sampah plastik.
"Rencananya akan diisi acara yang menarik. Mulai sosialisasi tentang bahaya sampah plastik dan cara pengurangannya, anak-anak juga kami ajak bermain mendesain sampah plastik yang sudah ada. Kampanye ini harus dimulai dari anak kecil, agar ke depan bisa menjadi gaya hidup," terang Husnul.
(mdk/hhw)