Bupati Bantaeng kunjungi Banyuwangi untuk tukar pengalaman
Banyuwangi merupakan daerah yang banyak melakukan inovasi.
Bupati Bantaeng, Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah beserta jajarannya mengunjungi Banyuwangi, Senin (31/7) kemarin. Kunjungan Nurdin bertujuan sinergi dalam hal sistem pengelolaan keuangan daerah, terutama di tingkat desa.
Nurdin mengatakan, Banyuwangi merupakan daerah yang banyak melakukan inovasi. Sejumlah inovasinya, seperti sistem pengelolaan keuangan daerah, perencanaan, dan monitoring keuangan desa, perlu ditiru di pemerintahannya.
"Sistem yang memangkas mata rantai penyusunan dan pengawasan anggaran dengan menggunakan teknologi, khususnya di level desa, belum dilakukan di Bantaeng. Tapi Banyuwangi sudah melakukannya. Makanya kita akan ambil ini untuk kami terapkan untuk meningkatkan kualitas tata kelola anggaran publik," kata Nurdin.
Selain itu, Bantaeng belajar pengelolaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), di mana Banyuwangi menjadi kabupaten pertama dan satu-satunya di Indonesia yang memperoleh nilai SAKIP A.
Menurut Nurdin, perkembangan Banyuwangi dalam tujuh tahun terakhir ini sangat cepat. Dulu Banyuwangi hanya daerah transit saja, tapi kini telah menjadi tujuan destinasi pariwisata di Indonesia.
“10 tahun lalu, saya ke sini Banyuwangi masih belum apa-apa. Saat ini sudah sangat berubah. Itu yang membuat saya harus datang sendiri ke sini. Kedatangan saya ini pun juga atas rujukan sejumlah kementerian yang merekomendasikan untuk mengambil yang baik dari Banyuwangi,” kata Nurdin.
Sementara, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, capaian Banyuwangi saat ini merupakan hasil kerja keras rakyat dan birokrasi.
"Apa yang telah kita capai bagian dari kerja bareng rakyat. Kami hanya memotivasi saja. Karena konsep tersulit membangun daerah itu bagaimana mendorong kerja bersama birokrasi dan masyarakat,” kata Anas.
Dalam kesempatan itu, Anas juga berharap kepada jajaran Banyuwangi untuk bisa belajar terobosan pembangunan yang telah dilakukan Bantaeng, khususnya masalah kesehatan.
"Bantaeng ini sudah banyak dapat penghargaan. Kita tidak perlu malu untuk belajar, sama-sama saling menimba ilmu. Kesempatan ini harus kita manfaatkan, mumpung Bantaeng hadir di Banyuwangi. Mereka unggul antara lain di layanan kesehatan, Banyuwangi harus belajar," tegas Anas.