Bupati Dedi larang anak buah curhat & pamer kemesraan di medsos
Kebiasaan mengumbar kebiasaan pribadi, kata Dedi, dikhawatirkan akan mendapat penilaian buruk.
Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi melarang guru, kepala sekolah dan pejabat di daerahnya mengunggah foto maupun menulis status tidak bermutu di media sosial. Kebijakan itu diterapkan guna menghindari dampak negatif kepada publik.
Menurut Dedi, selama ini dia melihat banyak para anak buah mengunggah foto, seperti sedang naik pesawat sambil membawa banyak barang. Selain itu, juga ada status untuk minta didoakan.
Bahkan Dedi juga melarang anak buahnya memamerkan kemesraan di media sosial meski mereka berstatus suami istri. "Mengungkapkan hal-hal pribadi entah itu curhat atau lain-lain, saya tegaskan tidak boleh," kata Dedi di Bale Paseban Pendopo Purwakarta, Senin (5/9).
Menurut Dedi, dikeluarkannya larangan itu lantaran media sosial dianggap sebagai fasilitas sosial. Sehingga segala hal diunggah dalam media sosial nantinya akan diketahui jutaan orang.â¬
âª"Jadi jika menggunakan media sosial mulailah dengan melakukan kebiasaan yang bersifat positif. Apalagi seorang guru atau pejabat, maka harus bisa membedakan mana hal yang lebih bermanfaat mana yang tidak," tambah Dedi.
Kebiasaan mengumbar kebiasaan pribadi, kata Dedi, dikhawatirkan akan mendapat penilaian buruk. Tidak hanya itu, publik nantinya juga menganggap jika pekerjaan pejabat hanya main-main.
"Apalagi muncul komentar-komentar tidak sopan yang tidak mencerminkan seorang pejabat atau guru. Itu akan lebih parah lagi," ujar Dedi.