Bus Trans Semarang bakal dipasangi klakson telolet
Bus Trans Semarang bakal dipasangi klakson telolet. Kota Semarang adalah salah satu kota penerima penghargaan Indonesia Road Safety Award (IRSA) di tahun 2016 setelah dianggap Terbaik dalam Peningkatan Pengguna Angkutan Umum. Dari enam koridor yang ada masing-masing lima bus akan dipasangi klakson telolet.
Kota Semarang adalah salah satu kota penerima penghargaan Indonesia Road Safety Award (IRSA) di tahun 2016 setelah dianggap Terbaik dalam Peningkatan Pengguna Angkutan Umum.
Kota Semarang sendiri dianggap terbaik karena berhasil mendorong penggunaan sarana transportasi umum yaitu Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang yang jumlah penumpangnya terus meningkat.
Tercatat pada tahun 2015 BRT Trans Semarang mengangkut 8.023.869 penumpang dalam setahun yang artinya meningkat 38,6 persen dari tahun 2014.
Namun penghargaan itu tak membuat Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi yang akrab disapa Hendi, lalu puas. Baru-baru ini Hendi, sapaan akrab Walikota Semarang tersebut sedang mempersiapkan pemasangan klakson telolet di armada Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang.
Wali kota Semarang yang juga merupakan politisi PDIP itu mengunggah rencananya tersebut dalam akun Instagram pribadinya @HendrarPrihadi. Dalam akunnya, Hendi mengunggah dirinya dalam sebuah armada Trans Semarang bersama seorang dengan menyematkan caption, "Menanggapi masukan sedulur2 -- Di bulan ini akan mulai beredar BRT Trans Semarang ber-Telolet #OmTeloletOm".
"Targetnya dari 6 Koridor yang kita operasikan tahun ini, per koridor akan ada lima armada bus yang bertelolet", jelas Hendi.
"Ini adalah salah satu cara untuk menarik minat masyarakat untuk naik Bus Trans Semarang, sehingga akan ada peningkatan penumpang dari tahun yang lalu", tambahnya.
Tak hanya melengkapi dengan klakson telolet. Walikota Semarang, Hendrar Prihadi juga akan mengadopsi sistem LRT di Singapura untuk diterapkan di Bus Rapid Transi Semarang (BRT Trans Semarang). Sistem tersebut adalah sistem pemberitahuan otomatis ketika armada sudah mendekati shelter.
"Sistem tersebut berjalan dengan sarana Global Positioning System (GPS), sehingga dapat secara otomatis mengetahui posisi armada dan shelter mana yang menjadi pemberhentian berikutnya", tutur Hendi.
"Dengan sistem ini harapannya dapat sebagai pemandu masyarakat yang naik Trans Semarang sehingga bertambah nyaman", tambahnya.
Sistem GPS tersebut akan ada pada 20 armada baru Trans Semarang yang dijadwalkan akan diluncurkan pada 12 Januari 2016 untuk Koridor 1 Mangkang - Penggaron.
Sedangkan di bulan Februari nanti, Hendi juga akan menargetkan pengoperasian 6 Koridor BRT, setelah sebelumnya Trans Semarang hanya memiliki 4 Koridor yaitu Mangkang - Penggaron, Terboyo - Sisemut, Pelabuhan -Akpol, dan Terminal Cangkiran - Stasiun Tawang.
Sedangkan penambahan 2 koridor tersebut akan beroperasi pada jalur PRPP - Dinar Mas dan Universitas Diponegoro (Undip) - Universitas Negeri Semarang (Unes).